Data Ekonomi Bayangi Gerak IHSG

Pada perdagangan saham kemarin IHSG ditutup melemah 56,63 poin ke level 5.320,56. Pelemahan IHSG disebabkan oleh aksi ambil untung investor

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 16 Agu 2016, 06:20 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2016, 06:20 WIB
20160801-IHSG-Melesat-Jakarta-AY
Pekerja menunjuk layar sekuritas di Jakarta, Senin (1/8). IHSG mengakhiri perdagangan hari ini ditutup di teritori positif. Seharian, IHSG bergerak di zona hijau dan ditutup melesat hingga nyaris 3%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali tertekan pada perdagangan saham Selasa (16/8/2016). Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan IHSG akan bergerak pada level support 5.210 dan resistance pada level 5.330.

Pada perdagangan saham kemarin IHSG ditutup melemah 56,63 poin ke level 5.320,56. Pelemahan IHSG disebabkan oleh aksi ambil untung investor lokal. "IHSG kembali terkoreksi diwarnai aksi jual investor domestik," kata dia di Jakarta, Selasa (16/8/2016).

Dia mengatakan, pelemahan IHSG juga terdorong data perekonomian yang di bawah ekspektasi pelaku pasar. Lantaran, aktivitas ekspor dan impor Indonesia mengalami pelemahan. "Meskipun demikian investor asing masih terlihat melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 351,39 miliar," ujar dia.

Sementara Bursa Asia ditutup variatif. Bursa China ditutup menguat lantaran pelaku pasar berspekulasi adanya stimulus baru pemerintah. Hal tersebut beralasan karena data ekonomi China terus memburuk.

Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak variatif dengan kecenderungan melemah. Adapun gerak IHSG diproyeksi pada level support 5.280 dan resistance 5.380.

Sinarmas Sekuritas merekomendasikan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya