Wall Street Jatuh Terseret Saham Bank

Bursa AS telah melonjak sejak kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden.

oleh Nurmayanti diperbarui 29 Nov 2016, 04:31 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2016, 04:31 WIB

Liputan6.com, New York - Wall Street jatuh pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta), yang menjadi kinerja terburuk dalam hampir satu bulan. Pasar terbebani sektor keuangan dan konsumen.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones turun 54,24 poin, atau 0,28 persen ke posisi 19.097,9. Kemudian indeks S&P 500 kehilangan 11,63 poin, atau 0,53 persen menjadi 2.201,72 dan Nasdaq Composite susut 30,11 poin atau 0,56 persen ke level 5.368,81.

Tiga indeks AS utama telah ditutup lebih tinggi untuk minggu ketiga berturut-turut pada Jumat pekan lalu. Dengan indeks S & P 500 membukukan rekor penutupan ketujuh sejak berlangsungnya pemilihan presiden AS pada 8 November.

Bursa AS telah melonjak sejak kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden. Dengan indeks S & P 500 naik 3,7 persen, karena investor berharap terhadap rencana Trump untuk meningkatkan belanja infrastruktur, memotong pajak perusahaan dan mengurangi regulasi untuk mendorong ekonomi.

Pada indeks S&P, sektor keuangan dan konsumen memang telah berada di antara para pemain terbaik sejak Pilpres AS berlangsung, masing-masing naik lebih dari 4 persen.

"Kedua sektor tersebut memang benar-benar moderasi dalam kinerja dan sangat mungkin selama satu minggu atau dua minggu ke depan, kita akan melihat mereka benar-benar underperform pasar," kata Peter Kenny, ahli strategi pasar senior di Global Markets Advisory Group di New York.

Adapun sektor keuangan yang menyeret indeks S & P 500 turun, antara lain saham milik Wells Fargo yang turun 1,4 persen, Bank of America yang melemah 1,9 persen dan Citigroup yang susut 1,7 persen.

Demikian pula saham Amazon yang turun 2 persen ke posisi US$ 764,70 menjadi hambatan terbesar pada indeks acuan S & P dan Nasdaq, meskipun laporan awal menunjukkan penjualan Cyber ​​Monday diharapkan bisa naik 9,4 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Indeks S & P 500 membukukan posisi 21 tertinggi dalam 52-minggu dan tidak ada posisi terendah baru. Sementara Nasdaq Composite tercatat memiliki 168 tertinggi baru dan 18 terendah baru.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya