Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham sesi pertama pada awal Januari 2017. Pelemahan IHSG terjadi di tengah rilis inflasi 2016 cukup rendah.
Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Selasa (3/1/2017), IHSG turun 32,41 poin atau 0,61 persen ke level 5.264,30. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,59 persen ke level 879. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.
Ada sebanyak 150 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sedangkan 120 saham menguat dan 105 saham lainnya di tempat.
IHSG sempat berada di level tertinggi 5.292,18 dan terendah 5.246,85. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 91.047 kali dengan volume perdagangan 3,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2 triliun.
Baca Juga
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham tambang naik 0,67 persen. Sektor saham aneka industri merosot 1,29 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan tergelincir 1,13 persen dan sektor saham keuangan turun 0,71 persen.
Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 87,19 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13,453.
Saham-saham yang menguat antara lain saham BOLT naik 14,29 persen ke level Rp 920 per saham, saham ABMM menanjak 13,33 persen ke level Rp 850 per saham, dan saham MYOR mendaki 3,65 persen ke level Rp 1.705 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham ARII turun 25 persen ke level Rp 390 per saham, saham DPUM tergelincir 22,90 persen ke level Rp 505 per saham, dan saham RMBA merosot 13,22 persen ke level Rp 420 per saham.
Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,70 persen ke level 22.154, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,73 persen ke level 2.040,96, indeks saham Shanghai mendaki 0,73 persen ke level 3.126, dan indeks saham Taiwan naik 0,03 persen ke level 9.257. Sedangkan indeks saham Singapura tergelincir 0,09 persen ke level 2.878.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indonesia mencatatkan inflasi sebesar 0,42 persen pada Desember 2016. Adapun tingkat inflasi untuk tahun kalender (Januari-Desember) mencapai 3,02 persen.
"Dengan demikian inflasi di 2016, atau secara tahun kalender Januari-Desember sebesar 3,02 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto di kantor BPS Jakarta, Selasa 3 Januari 2017.
Dia mengatakan, dari 82 kota yang disurvei BPS, 78 kota mencatat inflasi dan empat kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Lhokseumawe yaitu sebesar 2,25 persen. Sedangkan deflasi terendah terjadi di Manado yaitu 1,52 persen.
Advertisement