Saham Teknologi dan Harga Minyak Bawa Wall Street Menguat

Saham perusahaan keamanan cyber naik terpicu aksi serangan ransomware WannaCry yang menyebar di seluruh dunia pada hari Jumat.

oleh Nurmayanti diperbarui 16 Mei 2017, 05:01 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2017, 05:01 WIB
Wall Street
(Foto: Forbes)

Liputan6.com, New York Wall Street menguat dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatatkan rekor tertingginya pada penutupan perdagangan Senin, didukung kenaikan harga saham teknologi usai terjadinya serangan cyber global dan meningkatnya harga minyak.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 85,33 poin, atau 0,41 persen ke posisi 20,981.94. Sementara indeks S&P 500 meraih kenaikan 11,42 poin, atau 0,48 persen menjadi 2.402,32 dan Nasdaq Composite bertambah 28.44 poin, atau 0,46 persen ke level 6,149.67.

Harga minyak naik ke level tertinggi dalam lebih dari tiga minggu setelah Arab Saudi dan Rusia menilai pemotongan pasokan perlu dilakukan hingga 2018. Langkah ini memperpanjang kesepakatan OPEC untuk mendukung harga lebih lama.

Kenaikan harga minyak dan data perumahan yang melaju menjadi pemicu optimisme akan kondisi ekonomi Amerika dan turut mendukung saham keuangan yang menjadi pendorong terbesar kedua pada indeks S&P 500, setelah saham industri teknologi.

"Pasar minyak bertindak dengan baik dan itu membantu," kata RJ Grant, Kepala Perdagangan Keefe, Bruyette & Woods di New York.

Sementara data industri manufaktur yang tercatat lebih lemah dari harapan, ditutupi data perumahan yang memberikan investor keyakinan terhadap perekonomian AS.

Selain harga minyak, pendorong Wall Street adalah lonjakan saham perusahaan keamanan cyber terpicu aksi serangan ransomware WannaCry yang menyebar di seluruh dunia pada hari Jumat.

Tercatat saham Fireye (FEYE.O) naik 7,5 persen, dan Symantec (SYMC.O) serta Palo Alto Networks (PANW.N) meraih kenaikan masing-masing sekitar 3 persen.

Sekitar 6,3 miliar saham berpindah tangan di bursa AS pada hari Senin dibandingkan rata-rata selama 20 sesi terakhir sebanyak 6,8 miliar.

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya