Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) segera memperkenalkan skema Intraday Short Selling (IDSS) dalam perdagangan short selling di pasar modal Indonesia. Ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan investor sebelum melalukan transaksi.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy menjelaskan beberapa tahapannya. Mulanya investor pelu memiliki akun short selling pada sekuritas yang telah memiliki lisensi sebagai Anggota Bursa Short Selling.
Baca Juga
"Kemudian harus menyiapkan dana awal minimal Rp 50 juta dan investor harus melakukan pembelian saham yang telah dilakukan short selling di akhir hari untuk penyelesaian transaksi,” kata Irvan dalam keterangan resmi, Jumat (24/1/2025).
Advertisement
Pada short selling tidak ada perbedaan untuk investor individu (ritel) maupun institusi. Namun, dalam implementasinya terdapat masa transisi, yakni pada satu tahun awal transaksi short selling/IDSS hanya diperuntukan bagi investor ritel.
"Sampai dengan satu tahun setelah diimplementasikan, transaksi IDSS masih hanya diberlakukan bagi investor ritel terlebih dahulu dengan tujuan untuk familiarisasi mekanisme bagi pelaku pasar,” ucapnya.
Hingga 3 Oktober 2024, BEI telah memberlakukan peraturan terkait short selling yang tercantum dalam Peraturan Bursa Nomor II-H tentang Persyaratan dan Perdagangan Efek dalam Transaksi Margin dan Transaksi Short Selling dan III-I tentang Keanggotaan Margin dan/atau Short Selling.
Saat ini, BEI mempersiapkan Anggota Bursa untuk mendapatkan lisensi sebagai Anggota Bursa (AB) Short Selling sehingga dapat memberikan fasilitas transaksi short selling kepada nasabahnya.
"Hingga akhir tahun 2024, sudah terdapat 6 Anggota Bursa yang sedang dalam proses untuk mendapatkan lisensi AB Short Selling dan ada 17 AB lainnya dalam pipeline sedang melakukan assessment internal," kata Irvan lebih lanjut.
Sudah Sosialisasi
Sementara itu, terkait sosialisasi implementasi IDSS, Irvan menyebutkan pihaknya telah melakukan sejumlah rangkaian kegiatan untuk meningkatkan pemahaman pelaku pasar. Harapannya langkah itu bisa membuat pelaku pasar lebih siap dalam menerima penerapan mekanisme IDSS.
"Sepanjang tahun 2024, Bursa juga telah melakukan rangkaian kegiatan market awareness terkait transaksi short selling kepada investor dan publik untuk meningkatkan awareness publik atas transaksi short selling di BEI,” imbuhnya.
Implementasi mekanisme IDSS oleh BEI disebut memberikan kesempatan bagi investor untuk mendapatkan potensi keuntungan ketika market sedang turun atau bearish. Bursa berharap, penerapannya dapat meningkatkan likuiditas pasar dan meningkatkan fair price discovery.
"Harapannya, dapat meningkatkan likuiditas pasar dan meningkatkan fair price discovery sehingga dapat memperluas basis investor serta meningkatkan experience investor dalam bertransaksi saham di Bursa,” pungkasnya.
BEI juga memastikan akan melakukan pengawasan atas transaksi IDSS yang terjadi. Dalam menyampaikan transaksi Short Selling, Anggota Bursa diwajibkan untuk menyampaikan flag Short Selling sehingga dapat mendukung terciptanya pasar yang wajar, teratur dan efisien.
Advertisement
Bisa Tingkatkan Likuiditas Pasar
Diberitakan sebelumnya, Direktur Retail Mandiri Sekuritas Theodora Vinca Natalie Manik mengungkapkan Intraday Short Selling (IDSS) diharapkan dapat membawa perkembangan positif bagi dunia pasar modal Indonesia.
IDSS memungkinkan investor untuk menjual efek yang belum dimiliki dan harus dibeli kembali pada hari Bursa yang sama.
"IDSS dapat meningkatkan likuiditas pasar dan nilai transaksi, di mana ketika investor melakukan short selling dengan menjual saham, maka dapat meningkatkan jumlah transaksi dan aktivitas perdagangan di pasar,” ujar Theodora yang akrab disapa Dora melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa, (3/12/2024).
Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah bersiap menerapkan Intraday Short Selling (IDSS) yang akan diimplementasikan pada awal 2025. Implementasi ini merupakan bagian dari strategi BEI yang diharapkan dapat memberikan dampak positif pada likuiditas pasar dan mekanisme penentuan harga wajar (fair price discovery).
Menarik Buat Investor
Dora melanjutkan, IDSS juga akan membuat pasar lebih menarik bagi investor karena mewujudkan mekanisme pasar dua arah, yakni dengan memfasilitasi investor pada posisi long maupun short.
Selain itu, IDSS juga dianggap akan berperan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi harga pasar. Ketika harga sebuah saham overvalued, short selling dapat menjadi penyeimbang harga saham tersebut kembali ke harga wajar (fair price discovery).
"Mandiri Sekuritas percaya, IDSS merupakan terobosan penting yang bermanfaat positif bagi investor maupun pasar modal, yaitu dapat menciptakan peningkatan likuiditas, mendorong fair price discovery, dan membangun mekanisme pasar secara dua arah demi mewujudkan perdagangan yang semakin teratur, wajar, dan efisien,” jelasnya.
Advertisement