Bursa Asia Bergerak Bervariasi Dibayangi Kondisi Politik Inggris

Wall Street sebelumnya mengakhiri sesi lebih tinggi, menyusul kesaksian mantan Direktur FBI James Comey di depan Komite Intelijen Senat.

oleh Nurmayanti diperbarui 09 Jun 2017, 08:31 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2017, 08:31 WIB
Bursa Saham Asia
(Foto: Reuters)

Liputan6.com, Tokyo - Bursa Asia bergerak bervariasi, sebagian besar mengabaikan ketidakpastian politik di Inggris.

Melansir laman Reuters, Jumat (9/6/2017), indeks Nikkei Jepang naik 0,18 persen pada awal perdagangan dan Kospi menguat 0,36 persen. Sementara indeks patokan Australia S&P/ASX 200 turun hanya 0,05 persen.

Pasar dibayangi kondisi politik di Inggris, meski ini dinilai tak berdampak signifikan. Seperti diketahui, Partai Konservatif Perdana Menteri Theresa May mungkin kehilangan mayoritas suara di parlemen, dengan hanya memenangkan 314 kursi dari 326 kursi yang dibutuhkan. Jajak pendapat juga menunjukkan jika Partai Buruh bisa menguasai 266 kursi.

"Kemungkinan berkurangnya kursi mayoritas Parti Konservatif atau peristiwa di pemerintahan Inggris mungkin tidak memiliki dampak signifikan terhadap pasar global yang lebih luas," ujar Analis Pasar Saham CMC Markets Ric Spooner dalam catatannya seraya menambahkan jika pergerakan pasar kemungkinan akan terbatas ke Inggris.

Sebelumnya Wall Street mengakhiri sesi sedikit lebih tinggi, menyusul kesaksian mantan Direktur FBI James Comey di hadapan Komite Intelijen Senat.

Dow Jones Industrial Average naik 8,84 poin atau 0,04 persen untuk berakhir di level 21.182,53. Kemudian S&P 500 SPX menambahkan 0,65 poin atau 0,03 persen untuk menetap di level 2.433,79 dan Nasdaq Composite Indeks menambahkan 24,38 poiin atau 0,39 persen untuk menetap di level 6.321,76.

Sementara itu di pasar mata uang, dolar menguat terhadap enam mata uang utama yang diperdagangkan. Terhadap yen, greenback bertahan stabil di 109,96 dan Aussie /dollar sedikit melemah dari penguatan di US$ 0,7526.

Harga minyak sedikit lebih rendah. Minyak mentah Brent turun 0,08 persen menjadi diperdagangkan ke posisi US$ 47,82 per barel dan minyak mentah AS turun 0,09 persen dan diperdagangkan pada US$ 45,60 per barel.




Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya