IHSG Ditutup Naik ke 5.852, Aksi Jual Masih Warnai Perdagangan

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tambang menguat kecuali sektor tambang yang turun 0,56 persen.

oleh Arthur Gideon diperbarui 14 Sep 2017, 16:16 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2017, 16:16 WIB
 IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Karyawan memerhatikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua arah, tetapi akhirnya mampu ditutup menguat pada perdagangan Kamis ini. Aksi jual investor asing masih menguasai pasar saham Indonesia.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (14/9/2017), IHSG naik 6,26 poin atau 0,11 persen ke posisi 5.852. Indeks saham LQ45 menguat tipis 0,09 persen ke posisi 974,16. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Ada sebanyak 167 saham naik sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 157 saham melemah sehingga menahan penguatan ke level yang lebih tinggi. Di luar itu, 116 saham lainnya diam di tempat. Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.867,20 dan terendah 5.841,39.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 379.881 kali dengan volume perdagangan 9,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,5 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 348 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.244.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tambang menguat kecuali sektor tambang yang turun 0,56 persen, sektor infrasturktur yang melemah 0,37 persen dan sektor konstruksi turun 0,08 persen.

Sedangkan sektor yang menguat adalah perkebunan yang naik 1,04 persen dan menjadi menorehkan penguatan terbesar. Disusul sektor barang konsumsi yang naik 0,80 persen dan sektor manufaktur yang menguat 0,51 persen.

Saham-saham yang cetak top gainers antara lain saham FORU naik 25,71 persen ke posisi Rp 220,saham INTD melonjak 22,22 persen ke level Rp 330 per saham, dan saham AISA menanjak 19,05 persen ke posisi Rp 1.125 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham HDFA susut 25 persen ke posisi Rp 186 per saham, saham PLIN melemah 10,11 persen ke posisi Rp 4.000 per saham, dan saham PALM susut 10 persen ke posisi Rp 342 per saham.

Sebelumnya, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih terlihat betah berada dalam rentang konslidasi. Kini pasar pun menanti aliran dana investor asing untuk masuk ke pasar saham Indonesia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya