Sektor Tambang Pimpin Penguatan, IHSG Naik Terbatas

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis tiga poin ke posisi 5.954 pada pra-pembukaan perdagangan saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Okt 2017, 09:16 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2017, 09:16 WIB
20151127-Penutupan-IHSG-Jakarta-AY
Pekerja saat melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (27/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 36,50 poin atau 0,8 persen ke 4.560,56. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan meski terbatas pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Pada pra-pembukaan perdagangan saham, Kamis (5/10/2017), IHSG naik tipis 3 poin ke posisi 5.954. Pada pembukaan pukul 09.05 WIB, IHSG menguat 2,3 poin ke posisi 5.953. IHSG pun bergerak di dua zona pada awal sesi perdagangan saham.

Ada 102 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Adapun, 42 saham melemah, dan 81 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.955,44 dan level terendah 5.949.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 15.864 kali dengan volume perdagangan 533,5 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 317,5 miliar. Investor asing menjual saham Rp 11,06 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.476.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat dan melemah. Sektor saham tambang naik 0,85 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi naik 0,26 persen dan sektor saham keuangan mendaki 0,25 persen.

Sementara itu, sektor saham aneka industri melemah 0,50 persen. Adapun, sektor saham perdagangan susut 0,17 persen.

Saham-saham yang cetak top gainers antara lain saham KIOS naik 50 persen ke posisi Rp 450, saham RODA menanjak 24,03 persen ke posisi Rp 160, dan saham DGIK melonjak 7,57 persen ke posisi Rp 398 per saham.

Sementara itu, saham-saham cetak top losers antara lain saham CSIS turun 10,83 persen ke posisi Rp 700, saham BIKA melemah 5,52 persen ke posisi Rp 308 per saham, dan saham IMAS tergelincir 2,86 persen ke posisi Rp 850 per saham.

Bursa Asia sebagian besar libur sehingga pergerakannya terbatas. Indeks saham Jepang Nikkei turun 0,01 persen. Adapun, indeks saham Singapura menguat 0,28 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,47 persen.

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang lanjutkan penguatan. Hal itu asal didukung aliran dana investor asing yang masuk ke pasar saham Indonesia.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih terus bergerak menggeser rentang konsolidasi di tengah aliran dana investor asing yang masih terus berlangsung.

William menuturkan, penantian terhadap aliran dana investor asing yang signifikan diharapkan kembali untuk mendorong kenaikan IHSG. Selain itu, rilis indeks kepercayaan konsumen juga akan turut mewarnai pergerakan IHSG.

"IHSG berpeluang menguat di kisaran 5.861-5.988," kata William dalam ulasannya, Kamis 5 Oktober 2017.

Sementara itu, analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan IHSG akan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan tertekan. IHSG akan bergerak di kisaran 5.910-5.967.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya