Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, pola pergerakan IHSG telah menggeser rentang konsolidasi. Ini ditunjukkan usai IHSG sentuh rekor baru.
William menuturkan, IHSG berpotensi menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Terkendalinya inflasi dan meningkatnya data jumlah kunjungan wisatawan menjadi katalis positif IHSG.
Advertisement
Baca Juga
"IHSG akan bergerak di kisaran 5.838-5.975," ujar William dalam ulasannya, Rabu (4/10/2017).
Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan mencoba level resistance baru 5.950. IHSG akan berada di kisaran 5.890-5.940.
"Secara teknikal, IHSG tutup mematahkan level tertinggi pada 2017. Namun indikator stochastic bergerak melanjutkan penguatan menuju level jenuh beli dengan momentum yang menguat cukup optimis," jelas Lanjar.
Pada penutupan perdagangan saham Selasa 3 Oktober 2017, IHSG naik 25,42 poin atau 0,43 persen ke posisi 5.939. Indeks pertambangan naik 1,5 persen. Lanjar menilai, kenaikan sektor saham tambang usai pemerintah menyerukan penyusunan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dengan memotong tarif pajak penghasilan penambangan batu bara CCOW dari 45 persen menjadi 25 persen.
Saham-saham tambang yang menguat antara lain PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 5,77 persen dan saham PT Bukit Asam Tbk mendaki 5,47 persen.
Aksi jual investor asing tercatat Rp 238,45 miliar. Pertumbuhan prospek ekonomi di Amerika Serikat menjadi faktor menerusnya aliran dana investor asing yang keluar dari negara pasar berkembang.
Untuk pilihan saham, Lanjar memilih saham INCO, PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Timah Tbk (TINS).
Sedangkan William memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).
 Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â