Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menghijau di awal pekan ini. Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan neraca perdagangan akan bayangi laju IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih terus menantikan aliran dana investor asing ke pasar saham Indonesia.
Ia menuturkan, penopang pergerakan IHSG berupa stabilnya kondisi ekonomi menjadi salah satu daya tarik yang cukup besar untuk investasi di Indonesia. Sedangkan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu tantangan terhadap kembalinya aliran dana investor asing ke pasar saham Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
"IHSG berpotensi menguat dengan kisaran 5.841-5.967 pada Senin pekan ini," ujar William dalam ulasannya, Senin (16/10/2017).
Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menuturkan, IHSG akan bervariasi dengan kecenderungan tertekan. IHSG akan bergerak di kisaran 5.900-5.955.
"Pergerakan IHSG secara teknikal cenderung konsolidasi setelah tidak mampu sentuh level tertinggi sebagai level konfirmasi pergerakan yang menguji level 6.000," kata Lanjar.
Ia menambahkan, pergerakan terakhir IHSG cenderung tertekan terlihat secara teknikal.
Pada penutupan Jumat pekan lalu, IHSG susut 2,08 poin atau 0,04 persen ke posisi 5.924,12. Aksi ambil untung jangka pendek menjadi penekan IHSG.
Indeks sektor saham komoditas seperti pertanian dan tambang memimpin pelemahan IHSG. Investor asing mencatat aksi jual Rp 1,34 triliun.
Untuk pilihan saham yang dicermati investor, Lanjar memilih saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Sedangkan William memilih saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan TLKM.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: