Liputan6.com, Jakarta - Wall Street tertekan pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Pendorong pelemahan bursa saham di Amerika Serikat (AS) ini adalah saham-saham di sektor teknologi terutama saham Apple.
Mengutip Reuters, Rabu (27/12/2017), Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 7,85 poin atau 0,03 persen menjadi 24.746,21. Indeks S&P 500 melemah 2,84 poin atau 0,11 persen menjadi 2.680,5. Sedangkan Nasdaq Composite turun 23,71 poin atau 0,34 persen ke level 6.936.25.
Advertisement
Baca Juga
Dalam sebuah harian ekonomi di Taiwan dengan mengutip sumber tak dikenal, Apple akan menurunkan perkiraan penjuaan untuk telepon andalan mereka pada kuartal ini menjadi hanya 30 juta unit saja dari rencana awal yang mencapai 50 juta unit.
Laporan tersebut langsung mendapat tanggapan dari para pelaku pasar. Saham apple turun 2,5 persen dalam perdagangan sehari. Penurunan ini merupakan terburuk sejak 10 Agustus lalu.
"Ada berita soal Apple yang membuat kecemasan, mempengaruhi saham Apple sendiri dan tentu saja saham-saham teknologi lainnya," jelas Direktur Divisi NYSE O'Neil Securities di New York, Ken Polcari.
"Semula orang ingin menaruh dana mereka di saham Apple karena memang dari sektor teknologi mereka adalah pemain hebat," tambah dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Perusahaan pendukung
Selain saham Apple, saham lain yang juga tertekan adalah saham-saham komponen pemasok perusahaan telepon pintar tersebut termasuk Broadcom, Skyworks Solutions, Finisar dan Lumentum Holdings.
Indeks teknologi dalam S&P 500 0,70 persen dan menjadi sektor yang mengalami pelemahan terbesar di antara 11 sektor lainnya dalam indeks utama tersebut.
Indeks telah mendapat tekanan dalam beberapa hari terakhir dan mengalami penurunan kelima berturut-turut karena pelaku pasar melihat perusahaan teknologi tidak terlalu mendapatkan pengaruh dalam perombakan pajak AS minggu lalu.
Meski mengalami penurunan, sektor teknologi masih naik hampir 40 persen sepanjang tahun.
Advertisement