Investor Asing Lepas Saham, IHSG Dibuka Melemah ke 6.486

Sebagian sektor berada di zona merah dan hanya satu sektor yang menghijau yaitu perkebunan.

oleh Arthur Gideon diperbarui 13 Mar 2018, 09:15 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2018, 09:15 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja berswafoto dengan latar belakan papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) cenderung menguat.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (13/3/2018), IHSG turun 3,22 poin atau 0,05 persen ke posisi 6.497,46. Pada pembukana pukul 09.00 WIB, IHSG masih tertekan 14,20 poin atau 0,23 persen ke posisi 6.486,10. Indeks saham LQ45 melemah 0,42 persen ke posisi 1.071,06. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.

Ada sebanyak 87 saham menguat tetapi tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Selain itu 60 saham melemah dan 122 saham lainnya diam di tempat. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.501,13 dan terendah 6.475,43.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 13.176 kali dengan volume perdagangan 233 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 203,3 miliar. Investor asing melakukan aksi jual Rp 36 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.757.

Sebagian sektor berada di zona merah dan hanya satu sektor yang menghijau yaitu perkebunan yang mengalami kenaikan 0,04 persen.

Sektor saham infrastruktur turun 0,78 persen dan memimpin pelemahan sektor saham. Sektor saham aneka industri turun 0,70 persen dan sektor saham manufaktur melemah 0,53 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan antara lain saham RUIS naik 6,96 persen ke posisi Rp 246 per saham, saham INDS melonjak 6,71 persen ke posisi Rp 1.830 per saham, dan saham BIMA menguat 6,33 persen ke posisi Rp 84 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan sehingga mendorong IHSG ke zona merah antara lain saham YPAS melemah 22,56 persen ke posisi Rp 635, saham PBSA merosot 13,33 persen ke posisi Rp 1.300 per saham, dan saham ECII susut 6,82 persen ke posisi Rp 820 per saham.

Prediksi Analis

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Jumat (29/12). Angka tersebut naik signifikan apabila dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menjelaskan, IHSG saat ini masih terlihat sedang berusaha untuk dapat melewati rentang konsolidasi, sedangkan momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk melakukan akumulasi pembelian.

"Hari ini IHSG berpotensi menguat dengan range di 6.402-6.610," tutur William dalam ulasannya, Selasa (13/3/2018).

Sementara itu, Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menyebutkan IHSG akan bergerak ke area resisten pada level 6.514-6.528.

"Adanya potensi bullish continuation pada pergerakan IHSG dengan range resistance berada pada level 6.514-6.528," tuturnya.

Analis PT Recapital Asset Management, Kiswoyo Adi menyebutkan IHSG akan berada pada area support di 6.400 dan resistance di 6.600.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya