Seluruh Sektor Saham Menghijau, IHSG Ditutup Menguat

Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.315,06 dan terendah 6.260,06.

oleh Nurmayanti diperbarui 21 Mar 2018, 16:15 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2018, 16:15 WIB
Perdagangan saham BEI.
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. Seluruh sektor saham menguat.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (21/3/2018), IHSG menguat 69,25 poin atau 1,11 persen ke posisi 6.312,8. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,09 persen ke posisi 1.038,43. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 250 saham menguat. Sementara 109 saham melemah dan 115 saham diam di tempat.

Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.315,06 dan terendah 6.260,06. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 390.363 kali dengan volume perdagangan 11,2 miliar saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 8,7 triiliun. Investor asing jual saham Rp 671,2 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran 13.752.

Seluruh sektor saham menguat. Sektor saham perkebunan mencatat penguatan terbesar 2,96 persen. Disusul sektor saham industri dasar yang naik 2,06 persen dan sektor saham barang konsumsi melemah 1,59 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham DSFI naik 34,91 persen ke posisi Rp 143 per saham, saham KOBX melonjak 34,57 persen ke posisi Rp 218, dan saham KARW naik 34,56 persen ke posisi Rp 183 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham SULI turun 12,15 persen ke posisi Rp 159, saham IBFN 11,11 persen ke posisi Rp 80 dan saham DYAN tergeincir 10,26  persen ke posisi Rp 105 per saham.

 

 

Pembukaan Perdagangan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat pada awal perdagangan saham. Hal ini ikuti pergerakan bursa saham global.

Pada pra-pembukaan perdagangan saham, Rabu (21/3/2018), IHSG naik 16,60 poin atau 0,27 persen ke posisi 6.260,8. Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB, IHSG naik 27,36 poin atau 0,44 persen ke posisi 6.270,94. Indeks saham LQ45 menguat 0,57 persen. Sebagian besar indeks saham acuan mendaki.

Ada sebanyak 135 saham menguat sehingga mengangkat laju IHSG. 14 saham melemah dan 78 saham diam di tempat. Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.278,93 dan terendah 6.260,06.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 11.786 kali dengan volume perdagangan 272,1 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 226,5 miliar. Investor asing masih jual saham. Aksi jual saham tercatat Rp 13,76 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran 13.755.

10 sektor saham menghijau. Sektor saham tambang naik 1,17 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar mendaki 0,87 persen dan sektor saham konstruksi menanjak 0,69 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham KOBX naik 23,46 persen ke posisi Rp 200 per saham, saham CENT melonjak 21,70 persen ke posisi Rp 129 per saham, dan saham POLY menguat 14,84 persen ke posisi Rp 178 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham AGRS merosot 3,51 persen ke posisi Rp 550 per saham, saham IBFN melemah 3,33 persen ke posisi Rp 87, dan saham TRIM tergelincir 2,34 persen ke posisi Rp 125 per saham.

Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,32 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi melonjak 0,06 persen, indeks saham Shanghai mendaki 0,65 persen, indeks saham Singapura menanjak 0,21 persen. Indeks saham Taiwan menguat 3,73 persen, dan catatkan penguatan terbesar.

Laporan PT Ashmore Asset Management Indonesia menyebutkan, IHSG melemah 0,73 persen pada perdagangan saham kemarin. Hal itu didorong sektor saham telekomunikasi dan konsumsi.

Bursa saham global juga melemah seiring kekhawatiran pasar terhadap potensi perang dagang dan the Federal Reserve Reserve yang akan lebih cepat naikkan suku bunga.

Sementara itu, laporan DBS menyatkaan, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) akan dilakukan besok. Para analis dan ekonom memperkirakan tidak akan ada perubahan suku bunga acuan 7-day reverse repo rate pada angkat 4,25 persen. Melimpahnya cadangan devisa Indonesia yang dapat digunakan untuk menjaga stabilitas mata uang rupiah membuat BI tidak perlu menaikkan suku bunga secara terburu-buru.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya