Inflasi Juli 0,28 Persen, IHSG Kembali Tembus 6.000

10 sektor saham kompak menghijau sehingga angkat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di zona hijau pada sesi pertama.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Agu 2018, 12:36 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2018, 12:36 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak perkasa pada sesi pertama perdagangan saham Rabu pekan ini. Penguatan IHSG terjadi di tengah aksi beli investor asing dan rilis inflasi Juli 2018.

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Rabu (1/8/2018), IHSG naik 1,08 persen ke posisi 6.000,79. Indeks saham LQ45 menguat 1,26 persen ke posisi 945,63. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 234 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 125 saham melemah dan 98 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham untuk frekuensi mencapai 246.085 kali dengan volume perdagangan 4,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3,7 tirliun. Investor asing beli saham Rp 69,07 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.343.

Secara sektoral, 10 sektor saham kompak menghijau. Sektor saham aneka industri naik 2,63 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi mendaki 1,72 persen dan sektor saham tambang naik 1,23 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan terbesar antara lain saham RIGS naik 34,10 persen ke posisi Rp 232 per saham, saham JKON melonjak 24,07 persen ke posisi Rp 670 per saham, dan saham PTSN mendaki 23,91 persen ke posisi Rp 342 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham CANI melemah 23,04 persen ke posisi Rp 177 per saham, saham MFMI merosot 20,75 persen ke posisi Rp 630 per saham, dan saham KBLM turun 14,48 persen ke posisi Rp 248 per saham.

Bursa Asia sebagian besar menguat. Sedangkan indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,19 persen dan indeks saham Shanghai susut 0,47 persen.

Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,43 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,84 persen, indeks saham Thailand menanjak 0,88 persen, indeks saham Singapura menguat 0,22 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,31 persen.

Adapun penguatan IHSG terjadi di tengah rilis inflasi Juli 2018. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Juli 2018 sebesar 0,28 persen. Inflasi itu lebih rendah dari posisi Juni 2018. Akan tetapi, lebih tinggi dari Juli 2017 sebesar 0,22 persen.

 

IHSG Menghijau pada Awal Sesi Perdagangan

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya ,laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada pembukaan perdagangan Rabu 1 Agustus 2018 ini. Sektor saham industri dasar mendorong penguatan IHSG.

Pada pra-perdagangan saham, IHSG naik 16,49 poin atau 0,28 persen ke posisi 5.952,93. Kemudian pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih tetap menguat 19,87 poin atau 0,41 persen ke level 5.960,48.

Adapun indeks saham LQ45 menguat 0,55 persen ke posisi 938,31. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau, kecuali Pefindo25 yang turun 0,05 persen.

Pada awal perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi 5.961,61 dan terendah 5.950. Ada sebanyak 123 saham menguat dan 33 saham melemah, sementara 114 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 13.366 kali dengan volume perdagangan saham 283 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 180 miliar.

Investor asing beli saham Rp 5 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.431.

Seluruh sektor berada di zona hijau. Sektor saham industri dasar naik 1,12 persen dan mencatatkan penguatan terbesar. Disusul kemudian sektor saham manufaktur yang naik 0,60 persen dan sektor saham pertambangan yang menguat 0,55 persen.

Saham yang menguat di awal sesi antara lain saham RIGS naik 34,10 persen ke posisi Rp 232 per saham, saham CITA menguat 14,09 persen ke posisi Rp 1.700 per saham, dan saham PSSI naik 13,22 persen ke posisi Rp 197 per saham.

Sedangkan saham yang tertekan, antara lain KBLM turun 11,03 persen ke level Rp 258. Disusul saham NIKL melemah 7,23 persen ke level Rp 3.850 dan saham VOKS turun 5,85 persen ke level Rp 177.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya