Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk di tengah masa ekspansi terhitung dapat menjaga pertumbuhan laba perusahaan sebelum dikurangi bunga utang dan pajak (EBITDA) pada kuartal III 2018 yang mencapai Rp 4,28 triliun, atau tumbuh 7,2 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Selain itu, Jasa Marga juga mencatat margin EBITDA sebesar 60,1 persen atau lebih besar dari kuartal III 2017, yaitu sebesar 58,9 persen. Hal ini merupakan pencapaian Jasa Marga untuk tetap menjaga kinerja positif.
Advertisement
Baca Juga
Menurut paparan kinerja perseroan, Jumat (26/10/2018), pendapatan Jasa Marga dari sisi usaha di luar konstruksi jiga tercatat meningkat 5,1 persen sebesar Rp 7,13 triliun. Angka ini didapat dari kontribusi pendapatan tol senilai Rp 6,63 triliun atau naik 9,4 persen dibandingkan periode sama 2017.
Pendapatan tol ini disumbang oleh pendapatan tol induk sebesar Rp 5,72 triliun atau meningkat 3,7 persen dan pendapatan tol Anak Perusahaan sebesar Rp 913,26 miliar atau meningkat 67,47 persen.
Di sisi usaha lain, Jasa Marga membukukan pendapatan usaha lain sebesar Rp 494,36 miliar. Sementara itu, di tengah mulai beroperasinya ruas-ruas jalan tol baru, laba bersih Jasa Marga pada triwulan III 2018 juga tetap terjaga, yakni sebesar Rp1,77 triliun.
Seluruh capaian tersebut tidak terlepas dari inovasi berkesinambungan yang dilakukan oleh perseroan. Inovasi yang dimaksud juga termasuk dari aspek skema pendanaan.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Inovasi Pendanaan
Sejauh ini, Jasa Marga telah menerbitkan sebanyak lima alternatif pendanaan sejak tahun 2017. Kelima skema pendanaan itu antara lain Sekuritisasi Pendapatan Tol, Project Bond, Komodo Bond, Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT), dan terbaru Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA).
Inovasi Jasa Marga dalam pendanaan merupakan bagian dari strategi Jasa Marga untuk memastikan percepatan pembangunan jalan tol. Dalam waktu dekat, Jalan Tol Solo-Ngawi Seksi Sragen-Ngawi akan diresmikan.
Selain itu, pada akhir tahun 2018, Jasa Marga sudah bersiap mengoperasikan sejumlah jalan tol lainnya yaitu Jalan Tol Batang-Semarang dan Jalan Tol Semarang-Solo Ruas Salatiga-Kartasura.
Sampai triwulan III 2018, panjang jalan tol yang dikelola oleh Jasa Marga adalah 787,5 Km. Jasa Marga menargetkan untuk menambahnya menjadi 984 km jalan hingga akhir tahun ini. Sampai tahun 2019 mendatang, Jasa Marga menargetkan untuk mengelola 1.260 km panjang jalan tol.
Advertisement