Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum bisa beranjak dari zona merah. IHSG melemah terbatas pada penutupan perdagangan saham Senin pekan ini.
Berdasarkan data RTI, Senin (19/11/2018), IHSG sempat menguat pada awal pembukaan ditutup turun tipis 7,05 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.005,29.
Sebanyak 188 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. 185 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. 138 saham diam di tempat.
Advertisement
Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.036,98 dan terendah 5.974,13. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 375.942 kali dengan volume perdagangan 7,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,5 triliun. Investor asing beli saham Rp 540,58 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 14.586.
Baca Juga
Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham konstruksi menguat 0,79 persen dan sektor saham keuangan menanjak 0,70 persen.
Sektor saham infrastruktur turun 1,43 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham tambang merosot 1 persen dan sektor saham barang konsumsi tergelincir 0,39 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham TRUK menanjak 33,77 persen ke posisi Rp 202 per saham, saham MTSM mendaki 28,78 persen ke posisi Rp 179 per saham, dan saham KBLV menguat 20,97 persen ke posisi Rp 450 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham AMAG turun 19,53 persen ke posisi Rp 272 per saham, saham GMTD merosot 18,24 persen ke posisi Rp 12.100 per saham, dan saham RODA susut 12,37 persen ke posisi Rp 340 per saham.
Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,72 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,39 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,65 persen, indeks saham Thailand menguat 0,03 persen, indeks saham Shanghai mendaki 0,91 persen dan indeks saham Taiwan menanjak 0,32 persen.
Sementara itu, indeks saham Singapura melemah 0,60 persen. Kepala Riset PT Koneksi Kapital, Alfred Nainggolan menuturkan, pelemahan IHSG didorong aksi ambil untung. Hal ini mengingat penguatan IHSG yang terjadi sejak pekan lalu.
"Tidak ada sentimen dominasi. Ini profit taking usai IHSG naik signifikan dalam 3-4 hari lalu. Selain itu, rupiah bagus dan investor asing masih beli,” ujar Alfred saat dihubungi Liputan6.com.
IHSG Menguat di Awal Sesi Perdagangan
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan saham pekan ini.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin 19 November 2018, IHSG menguat 15,98 poin atau 0,27 persen ke posisi 6.028,33. Pada pukul 09.00 JATS, IHSG menguat 15,8 poin atau 0,20 persen ke posisi 6.028,5.
Indeks saham LQ45 menguat 0,30 persen ke posisi 961,76. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menghijau.
Sebanyak 100 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Selain itu 31 saham melemah dan 122 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.031,01 dan terendah 6.020,6.
Total frekuensi perdagangan saham 5,668 kali dengan volume perdagangan 337,6 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 145,7 miliar.
Investor asing membeli saham Rp 12,26 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi Rp 14.557.
Dari 10 sektor pembentuk indeks, hanya dua yang berada di zona merah yaitu aneka industri yang turun 0,18 persen dan infrastruktur sebesar 0,49 persen.
Sementara yang menguat sektor saham industri dasar yang naik 0,61 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham perkebunan menanjak 0,56 persen dan sektor saham keuangan menguat 0,54 persen.
Saham-saham catatkan penguatan antara lain saham SOSS melonjak 24,62 persen ke posisi Rp 2.430 per saham, saham POLA mendaki 224,56 persen ke posisi Rp 284 per saham, dan saham ERTX menguat 8,47 persen ke posisi Rp 128 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham DWOL melemah 8,05 persen ke posisi Rp 80 per saham, saham MFIN susut 3,57 persen ke posisi Rp 810 per saham, dan saham SILO tergelincir 2,80 persen ke posisi Rp 2.780 per saham.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement