Rupiah Melemah, IHSG Tergelincir 74,88 Poin

10 sektor saham dan bursa saham Asia melemah mendorong laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona merah.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Mar 2019, 16:21 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2019, 16:21 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah. Aksi jual investor asing dan nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menekan IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (8/3/2019), IHSG melemah 74,88 poin atau 1,16 persen ke posisi 6.383,06. Indeks saham LQ45 turun 1,42 persen ke posisi 994,98. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 274 saham melemah sehingga menekan IHSG. 131 saham diam di tempat dan 131 saham menguat.

Menjelang akhir pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.442,20 dan terendah 6.381,73.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai.Total frekuensi perdagangan saham 395.332 kali dengan volume perdagangan 16,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9 triliun.

Investor asing jual saham Rp 595,14 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.310.

10 sektor saham tertekan. Sektor saham infrastruktur susut 2,58 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri merosot 2,06 persen dan sektor saham industri dasar tergelincir 1,37 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham OCAP naik 24,65 persen ke posisi Rp 885 per saham, saham CASS menanjak 14,29 persen ke posisi Rp 800 per saham, dan saham TIRA mendaki 14,15 persen ke posisi Rp 242 per saham.

Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham AKSI turun 22,28 persen ke posisi Rp 300 per saham, saham TCPI terpangkas 19,89 persen ke posisi Rp 7.150 per saham, dan saham CSIS susut 17,37 persen ke posisi Rp 138 per saham.

Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,91 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 1,31 persen, dan indeks saham Jepang Nikkei susut 2,01 persen.

Selain itu, indeks saham Thailand melemah 0,17 persen, indeks saham Shanghai terpangkas 4,4 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul indeks saham Singapura merosot 1,04 persen dan indeks saham Taiwan susut 0,68 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, IHSG dan rupiah melemah didorong faktor eksternal. Situasi perkembangan ekonomi Uni Eropa yang sangat melambat dan menurunnya kinerja data neraca perdagangan China juga pengaruhi kekhawatiran bagi pelaku pasar.

 

Awal Perdagangan, IHSG Melemah

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah usai Libur perayaan Nyepi. Rupiah berada pada posisi 14.230 per Dolar Amerika Serikat (AS).

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (8/3/2019), IHSG melemah 18,11 poin atau 0,28 persen ke posisi 6.439,84. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG kembali melemah 24,5 poin atau 0,38 persen ke level 6.432,4.

Indeks saham LQ45 juga memerah 0,49 persen ke posisi 1.004,3. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.

Sebanyak 53 saham menguat namun tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 79 saham melemah dan 131 saham diam di tempat.

Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.441,08 dan terendah 6.430,7.  Adapun total frekuensi perdagangan saham 7.336 kali dengan volume perdagangan 456,1 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 174,2 miliar.

Investor asing jual saham Rp 9,01 miliar di total pasar. Sementara rupiah di posisi 14.230 terhadap Dolar Amerika Serikat.

Seluruh sektor saham melemah, antara lain saham aneka industri yang melemah 1,09 persen dan catatkan pelemahan terbesar. Disusul oleh sektor infrastruktur yang turun 0,60 persen dan sektor pertambangan turun 0,70 persen.

Saham-saham yang cetak keuntungan antara lain saham TNCA yang naik 13,75 persen. Kemudian saham LRNA yang naik 7 persen menjadi Rp 118 per saham, dan saham BSIM melemah 11,11 persen ke posisi Rp 100 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan IHSG antara lain CSIS turun 7,78 persen ke level Rp 154 per saham, BHIT turun 4,65 persen ke level Rp 83 per saham, saham INCO turun 4,11 persen ke level Rp 3.730 per saham.

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya