IHSG Dibuka pada Zona Merah, Sektor Keuangan Paling Loyo

Pada pembukaan Kamis (18/7/2019), IHSG turun 4,55 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.390,05.

oleh Septian Deny diperbarui 18 Jul 2019, 09:18 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2019, 09:18 WIB
[MARKET REVIEW] Aksi Beli Investor Asing Topang IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung melemah tipis 0,55% dalam sepekan seiring dana asing masih masuk ke bursa saham Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada pembukaan perdagangan saham hari ini. Sebagian besar sektor saham berada di zona merah.

Pada pra pembukaan perdagangan, Kamis(17/7/2019), IHSG melemah 9,55 poin atau 0,15 persen ke posisi 6.385,05. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG terus turun 4,55 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.390,05.

Sementara itu, indeks saham LQ45 juga berada di zona merah dengan turun 3,80 poin atau 0,37 persen ke posisi 1.020,16.

Sebanyak 60 saham melemah membawa IHSG ke zona merah. Sementara itu 105 saham menguat. dan 144 saham diam di tempat.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.392,74 dan terendah 6.396,74.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 35.775 kali dengan volume perdagangan 1,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 492,1 miliar.

Investor asing beli saham Rp 32,3 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.980.

Dalam pergerakan awal IHSG, hampir sektor saham di zona merah dan hanya tiga sektor saham melemah. Sektor saham yang melemah paling dalam yaitu sektor keuangan yang turun 0,8 persen. Sedangkan sektor saham yang mengalami menguatan tertinggi yaitu sektor industri dasar sebesar 0,43 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain ARKA naik 24,1 persen ke level Rp 1.005 per saham, GLOB naik 18,32 persen ke angka Rp 480 per saham dan PICO naik 24,62 persen ke angka Rp 486 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham SRAJ turun 23,45 persen ke posisi Rp 222 per saham, saham TMAS merosot 10,48 persen ke posisi Rp 189 per saham, dan saham SAPX turun 19,08 persen ke posisi Rp 530 per saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menanti Suku Bunga BI, IHSG Diprediksi Melemah Terbatas

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan tertekan hingga perdagangan saham hari ini.

Senior Research PT KGI Sekuritas, Yuganur Wijanarko menilai, momentum koreksi dan konsolidasi indeks merupakan kesempatan untuk melakukan aksi beli bagi para investor.

"Kami melihat bahwa koreksi minor yang terjadi untuk meredakan keadaan overbought dalam trend naik ini sehingga dapat digunakan sebagai kesempatan pembelian saham," tutur dia dalam risetnya di Jakarta, Rabu (17/7/2019).

Adapun melihat hal ini pihaknya memproyeksikan IHSG berpotensi terkoreksi dalam rentang 6.320-6.470.

Di sisi lain, Analis PT Artha Sekuritas, Dennies Christoper berpendapat IHSG berpeluang tertekan menjelang keputusan penetapan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI).

"Pergerakan akan cenderung terbatas karena investor akan lebih bersikap wait and see menunggu keputusan suku bunga BI. Kemungkinan melemah terbatas di 6.385-6.424," terangnya.

Sebab itu, hari ini pihaknya menganjurkan investor untuk memburu saham PT Wijaya Karya Bangunan Tbk (WEGE), PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), dan saham PT Astra International Tbk (ASII).

Kemudian Artha Sekuritas merekomendasikan saham PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya