Bursa Saham di Asia Pasifik Bergerak Mendatar di Tengah Ketegangan AS-China

Indeks saham patokan Australia ASX 200 bergerak mendatar dan indeks Kospi di Korea Selatan turun 0,42 persen.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Jul 2020, 08:58 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2020, 08:58 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Pasar Australia jatuh pada awal perdagangan awal Rabu (Kamis waktu Jakarta) setelah  saham Eropa jatuh tetapi Dow Jones Industrial Average naik lebih dari 150 poin.

Dikutip dari CNBC, Kamis (23/7/2020), Indeks saham patokan Australia ASX 200 bergerak mendatar. Sedangkan di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,42 persen. Sementara bursa saham di Jepang tutup karena libur nasional.

"Harapan lebih banyak stimulus fiskal di AS dan optimisme tentang vaksin membebani kekhawatiran tentang meningkatnya ketegangan AS-China semalam," tulis John Bromhead dari ANZ Research dalam catatan pagi.

CNBC melaporkan bahwa Partai Republik sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang tunjangan pengangguran saat ini sebesar USD 400 per bulan hingga Desember.

AS sedang menghadapi gelombang pengangguran yang tak terlihat dalam beberapa dekade saat negara-negara menutup ekonomi mereka untuk memerangi pandemi virus corona yang telah menginfeksi lebih dari 15 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 620.000.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Hubungan AS-China

Presiden AS Donald Trump didampingi Presiden China Xi Jinping saat upacara penyambutannya di Beijing
Presiden AS Donald Trump didampingi Presiden China Xi Jinping saat upacara penyambutannya di Beijing (AP Photo/Andrew Harnik)

Ketegangan antara Washington dan Beijing meningkat setelah Departemen Luar Negeri AS tiba-tiba memerintahkan Cina untuk menutup konsulatnya di Houston.

Hal ini mendapat kecaman dari kementerian luar negeri China. Negeri Tirai Bambu ini pun memperingatkan akan tindakan balasan yang tegas jika AS tidak membalikkan keputusannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya