Resesi di Depan Mata, IHSG Tumbang

IHSG tak mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan Rabu pekan ini

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Sep 2020, 16:05 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2020, 16:05 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan Rabu pekan ini. Dalam sehari, sejumlah pejabar negara menyatakan Indonesia akan menghadapi resesi.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (23/9/2020), IHSG ditutup melemah 16,13 poin atau 0,33 persen ke posisi 4.917,95. Padahal di awal perdagangan IHSG sempat menguat hingga 40 poin. Sementara, indeks saham LQ45 juga turun 0,29 persen ke posisi 754,17.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 4.984,23 dan terendah 4.873,02.

Pada sesi penutupan pedagangan, 143 saham menguat dan 286 saham melemah yang kemudian mendorong IHSG tumbang. Sedangkan 137 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 576.902 kali dengan volume perdagangan 8,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7 triliun.

Investor asing jual saham Rp 187 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.752.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, delapan sektor berada di zona merah. Pelemahan dipimpin sektor aneka industri yang turun 0,96 persen, disusul sektor pekebunan yang turun 0,86 persen dan sektor konstruksi turun 0,56 persen.

Sedangkan sektor yang menguat hanya sektor infrastruktur yang naik 0,13 persen dan sektor perdagangan naik 0,08 persen.

Saham yang menguat antara lain ROCK yang naik 25 persen ke Rp 1.625 per lembar saham. Kemudian TUGU yang naik 21,94 persen ke Rp 1.695 per lembar saham dan LMSH yang naik 21,05 persen ke Rp 276 per lembar saham.

Saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain PGJO yang melemah 9,76 persen ke Rp 37 per lembar saham. Kemudian SOHO turun 6,99 persen ke Rp 12.650 per lembar saham dan PBSA turun 6,93 persen ke Rp 470 per lembar.

Pembukaan Hari Ini

IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan Rabu pekan ini. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.760 per dolar AS.

Pada prapembukaan perdagangan Rabu (23/9/2020), IHSG naik 12,41 poin atau 0,25 persen ke level 4.946,50. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG terus menguat dengan naik 40,32 poin atau 0,82 persen ke level 4.974,42.

Sementara indeks saham LQ45 juga menguat 0,43 persen ke posisi 759,60. Sebagian besar indeks acuan berada di zona hijau.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 4.976,96. Sedangkan terendah 4.946,38.

Sebanyak 199 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 31 saham melemah dan 108 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 21.195 kali dengan volume perdagangan 413,7 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 228,2 miliar.

Tercatat, investor asing jual saham di pasar regular mencapai Rp 14,2 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.760 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona hijau. Penguatan dipimpin oleh sektor industri dasar yang naik 1,03 persen. Kemudian disusul sektor aneka industri yang menguat 1,02 persen dan sektor manufaktur yang menguat 0,98 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain, YPAS naik 22,40 persen ke Rp 448 per lembar saham. Kemudian LPPS naik 21,33 persen ke Rp 91 per saham dan SOHO naik 19,85 ke Rp 16.300 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah sehingga menahan penguatan IHSG antara lain ROCK turun 6,92 persen ke Rp 1.210 per lembar saham, PSGO yang turun 6,50 persen ke Rp 115 per lembar saham dan SMDM turun 6,45 persen ke Rp 87 per saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya