Lido Jadi Kawasan Ekonomi Khusus, Proyek Movieland Mulai Dibangun

Usulan KEK Lido adalah KEK pariwisata dengan rencana bisnis pengembangan atraksi yang salah satunya mengembangkan proyek movieland.

oleh Agustina MelaniPipit Ika Ramadhani diperbarui 16 Feb 2021, 05:48 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2021, 21:40 WIB
Movieland dibangun di atas lahan seluas 21 hektar di Kawasan Ekonomi Khusus MNC Lido City,  Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Movieland dibangun di atas lahan seluas 21 hektar di Kawasan Ekonomi Khusus MNC Lido City, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus menyetujui pembentukan dua kawasan ekonomi khusus (KEK) baru yaitu KEK Lido, Jawa Barat dan KEK JIIPE di Jawa Timur pada Sidang Dewan Nasional KEK yang diselenggarakan pada 10 Februari 2021.

Kedua usulan KEK ini telah disetujui dan telah menjadi rekomendasi kepada presiden. Diharapkan akan mampu menghadirkan investasi dan menyerap tenaga kerja dengan jumlah signifikan.

Usulan KEK Lido adalah KEK pariwisata dengan rencana bisnis pengembangan atraksi antara lain taman bermain, lapangan golf, dan ritel serta dining, pengembangan akomodasi seperti resort, dan hotel berbintang lainnya, serta ekonomi kreatif seperti studio film dan festival musik.

Kehadiran theme park yang akan dibangun di dalam KEK Lido diprediksi mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) hingga mencapai 63,4 juta orang sampai 2038 atau rata-rata 3,17 juta wisatawan per tahun. Inflow devisa dari wisman serta penghematan outflow devisa dari wisnus dapat mencapai USD 4,1 miliar selama 20 tahun.

Dengan didapatkannya status KEK Pariwisata, Badan Usaha dan Pelaku Usaha di kawasan MNC Lido City akan mendapat kemudahan dan fasilitas insentif perpajakan sesuai Peraturan Menteri Keuangan nomor 237/PMK.010/2020, antara lain diberikannya insentif pajak penghasilan; pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah; bea masuk dan pajak dalam rangka impor; cukai; serta berbagai kemudahan perizinan lainnya.

"KEK Lido diharapkan betul-betul bisa mendorong pariwisata di Indonesia. Hasilnya harus jelas, turis ke Jawa Barat juga harus yang berkualitas internasional. Ini harus menjadi yang premium juga, dan devisanya pun juga premium,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dikutip dari keterangan tertulis.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pembangunan Movieland

Dengan pengumuman Pemerintah pada 11 Februari 2021, MNC Lido City dari PT MNC Land Tbk (KPIG) menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), grup MNC pun resmi mulai membangun Movieland di MNC Lido City, Jawa Barat.

"Ini akan baik untuk ekonomi kreatif. Menciptakan wirausaha baru, menjadi tempat wisata bagi masyarakat Indonesia bahkan luar negeri, menciptakan devisa, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan taraf hidup masyarakat," ujar Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo, seperti dikutip dari keterangan tertulis, ditulis Minggu, (14/2/2021).

Hal itu disampaikannya saat PT MNC Studios International Tbk (MSIN), melalui anak usahanya PT MNC Movieland Indonesia menggelar prosesi  cut and fill guna menandai dimulainya pembangunan Movieland di Lido, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 13 Februari 2021.

Movieland, studio film dan drama seri outdoor ini, akan menjadi pusat industri film dan drama seri kelas dunia pertama di Indonesia. Selain itu, menjadi creative hub yang menciptakan lapangan kerja hingga membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.

Hary mengatakan, saat ini belum ada fasilitas mumpuni untuk outdoor production,terutama untuk memproduksi film atau drama televisi. "Pada kesempatan ini, kita melakukan  groundbreaking pembangunan Movieland," ujar dia.

Movieland dibangun di lahan seluas 21 hektare di kawasan MNC Lido City. Dilengkapi dengan berbagai fasilitas produksi seperti  backlot (lokasi shooting), sound stage (studio tertutup), peralatan produksi dengan  teknologi mutakhir hingga fasilitas pasca produksi dengan teknologi berkelas dunia. 

Untuk backlot, Movieland akan menghadirkan berbagai kebutuhan area shooting terbuka, seperti area perumahan, permukiman perkotaan, nuansa kota tua dan perdesaan.   Selain itu, ada area alam terbuka, termasuk area berlatar kerajaan-kerajaan di Indonesia. 

Pengembangan Pariwisata

Movieland juga dilengkapi backlot berbagai fasilitas umum, seperti rumah sakit, halte bis, sekolah, supermarket hingga gedung mirip bandara. Fasilitas pendukung lainnya, sound stage seluas 1.500 meter persegi yang dilengkapi giant green screen dan water tank maupun set, khusus penunjang produksi.

Selain itu, dilengkapi dormitory atau penginapan untuk para kru film atau televisi, sehingga mereka tak perlu pulang pergi selama produksi. "Semua  end to end dikerjakan di sini, sehingga kualitas produksi kita bisa seperti Hollywood," ungkap Hary. 

Movieland berada kawasan MNC Lido City yang total luasnya mencapai 3.000  hektare. Ada lapangan golf, theme park, music festival venue seperti di Los Angeles, World Garden, seperti di Dubai, data center, technology center,danau dan taman nasional. 

"Jadi, Movieland dikelilingi fasilitas yang sangat luar biasa. Semuanya bertaraf internasional," tutur Hary.

Pemerintah menjadikan MNC Lido City sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Hal itu sangat disyukuri Hary. "KEK ini mempercepat pembangunan kawasan ini," kata Hary. 

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo mengatakan, penetapan Lido City sebagai KEK adalah salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia ke depan.

"Dengan KEK, kita berharap investasi akan bertambah, penyerapan tenaga kerja bisa meningkat. Saya berharap ini bisa menjadi pendorong untuk kebangkitan ekonomi kreatif kita," harap Angela. 

Dia terkesan dengan pembangunan Movieland yang super lengkap dan bertaraf internasional. "Luar biasa sekali, lengkap ya. Movieland ini akan menjadi pusat industri film dan TV series. Fasilitasnya berkualitas, kelas dunia. Sarana dan prasarananya terintegrasi semua, dari hulu ke hilir," tutur Angela. 

 

Pusat Produksi Film

Direktur Utama MSIN, Ella Kartika mengatakan, Movieland dibangun untuk para sineas Indonesia maupun mancanegara yang jumlahnya diprediksi terus bertambah. Movieland akan menjadi pusat industri film dan drama seri (TV & OTT) kelas dunia pertama  di Indonesia. 

"Movieland kami siapkan sebagai lokasi produksi film dan drama seri, TV & OTT, yang mengintegrasikan semua tahapan produksi mulai dari pra produksi, produksi sampai pasca produksi dengan konsep controllable environment yang akan berdampak positif pada kualitas produksi film dan drama seri, TV & OTT, di Tanah Air,” kata Ella.

PT MNC Studios International Tbk adalah penyedia konten media terbesar di Indonesia, yang bisnis utamanya adalah memproduksi dan mendistribusikan konten-konten siaran terbaik dan berkualitas tinggi melalui semua platform media yang ada saat ini, baik melalui sistem analog hingga digital, yaitu terrestrial TV (Free To Air), Pay Per View (Pay TV), Catch Up TV, Over The Top (“OTT”), Video on Demand (“VOD”), bioskop, dan semua fitur yang ada di dalam Internet Protocol Television (“IPTV”). 

Bisnis utama MSIN didukung oleh unit bisnis di bawahnya yang bergerak di bidang produksi drama seri (TV & OTT)  film, infotainment, reality show, game show, esport, talent management dan jasa periklanan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya