Aksi Investor Ini Bikin Transaksi Harian Saham Turun di BEI

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono Widodo memaparkan sejumlah faktor yang bikin transaksi harian saham turun.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Apr 2021, 09:49 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2021, 23:16 WIB
IHSG Merosot hingga Diberhentikan Sementara
Pergerakan saham pada layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7/2020). IHSG pada perdagangan di BEI turun pada Kamis (10/9/2020) pada pukul 10.36 WIB IHSG turun tajam sebesar 5 persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Transaksi harian saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) cenderung turun dalam tiga hari berturut-turut. Transaksi harian saham di bawah Rp 10 triliun. Padahal transaksi harian saham dapat mencapai di atas Rp 10 triliun per hari.

Berdasarkan data RTI, transaksi harian saham pada Kamis, 1 April 2021 mencapai Rp 9,6 triliun. Setelah libur Paskah, transaksi harian hanya Rp 8,2 triliun pada 5 April 2021. Transaksi harian saham yang turun berlanjut pada 6 April 2021. Transaksi harian saham mencapai Rp 9,4 triliun.

Adapun transaksi harian saham terendah sepanjang tahun berjalan 2021 terjadi pada 8 Maret 2021. Transaksi harian saham hanya Rp 6,5 triliun.

Padahal pada Januari 2021, transaksi harian saham dapat mencapai di atas Rp 20 triliun. Transaksi harian saham tertinggi terjadi pada 14 Januari 2021. Transaksi  harian saham saat itu mencapai Rp 28,2 triliun.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono Widodo menuturkan, awal tahun ada January Effect yang biasa terjadi.

Ditambah sentimen euforia program vaksinasi COVID-19 yang sedang berjalan akan dongkrak ekonomi. Hal itu mendorong transaksi harian saham tinggi pada Januari 2021.

Laksono menambahkan, setelah itu euforia menyusut dan investor menunggu hasil nyata dalam data ekonomi.

"Selain itu emiten juga belum melaporkan laporan keuangan 2020 sehingga market masih wait and see," kata dia kepada wartawan, Selasa (6/4/2021).

Laksono menilai, hal tersebut juga banyak terjadi di pasar modal negara lain. "Wacana pembatasan mudik selama libur Lebaran tentu juga berpengaruh terhadap sentimen investor terkait recovery ekonomi," kata dia.

Laksono menuturkan, lantaran sikap investor yang wait and see tersebut berdampak terhadap penurunan IHSG.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Gerak IHSG

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa, 6 April 2021, IHSG naik 0,54 persen ke posisi 6.002. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.008 dan terendah 5.994. Sebanyak 301 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 186 saham melemah dan 159 saham diam di tempat.Dengan kenaikan itu mendorong IHSG naik 0,40 persen secara year to date (ytd).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya