Analis Sebut Saham Perbankan Masih Menarik, Ini Alasannya

Meski investor asing melakukan aksi jual, saham perbankan dinilai masih layak dilirik investor yang ingin investasi jangka panjang.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 15 Apr 2021, 07:54 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2021, 07:54 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup perkasa pada perdagangan saham Rabu, 14 April 2021. Hal itu juga didukung dari aksi beli investor asing termasuk di saham bank.

Mengutip data RTI, IHSG  naik 2,07 persen ke posisi 6.050,27. Indeks saham LQ45 meroket 2,63 persen ke posisi 904,88. Seluruh indeks saham acuan kompak menanjak. 322 saham menguat  sehingga mengangkat IHSG. Investor asing beli saham Rp 1,04 triliun di seluruh pasar. 

Pada perdagangan saham Rabu, 14 April 2021, investor asing memburu saham bank antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 309 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 59,4 miliar, dan PT Bank BTPN Syariah Tbk sebesar Rp 14,6 miliar.

Sebelumnya saham BBCA alami aksi jual investor asing sejak 15 Maret 2021. Aksi jual saham BBCA terbesar terjadi pada 9 Maret 2021 yang mencapai Rp 497,1 miliar.

Pada pekan ini, aksi jual saham BBCA mulai 12 April 2021 dengan nilai Rp 184,8 miliar. Kemudian aksi jual saham BBCA terjadi pada 13 April 2021 senilai Rp 258,9 miliar.

Sepanjang tahun berjalan 2021, saham BBCA alami koreksi 6,87 persen ke posisi Rp 31.525 pada penutupan perdagangan saham, 14 April 2021.

Sementara itu, saham BBRI alami aksi jual oleh investor asing terpanjang selama enam hari berturut-turut yang dimulai 30 Maret 2021. Saham BBRI alami aksi jual oleh investor asing mencapai Rp 307,5 miliar pada 30 Maret 2021. Aksi jual terbesar terjadi pada 1 April 2021 yang mencapai Rp 575,5 miliar.

Pekan ini, investor asing jual saham BBRI senilai Rp 19,5 miliar pada 12 April 2021 dan 13 April 2021 sebanyak Rp 88,2 miliar.

Hal sebaliknya dengan kinerja saham BBRI sepanjang tahun berjalan 2021. Saham BBRI menguat 4,32 persen ke posisi Rp 4.350 per saham pada 14 April 2021.

Meski  investor asing melakukan aksi jual, saham perbankan dinilai masih layak dilirik investor yang ingin investasi jangka panjang.

"Menarik untuk jangka panjang, karena kita tahu semuanya berputarnya di sana, enggak usah bicara saham bank, kita ngomong IHSG sendiri saat ingin bergerak atau terjun di pasar modal aliran dananya pasti lewat bank," kata CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya.  

Tak hanya itu, William juga menuturkan perbankan juga memiliki likuiditas yang cukup baik, meski saat ini pergerakan beberapa saham bank mengalami perlambatan.

"Kita tahu sekarang perbankan posisinya cukup strangle, mereka mau lepas kredit juga bingung, karena kondisi saat ini. Tapi kalau mereka hanya terima uang dari masyarakat juga bingung karena mereka juga mesti bayar bunga jadi itu menjadi salah satu tantangan," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Aksi Jual Investor Asing Dinilai Wajar

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Meski investor asing menjual saham bank, William menegaskan, hal tersebut masih terlihat wajar karena pergerakan IHSG yang sempat menurun di awal pekan tak tergerus terlalu banyak.

"Tapi kalau dibilang lepas saya tidak melihatnya cukup siginifikannya, memang ada jual, tapi tidak terlalu signifikan, kalau memang signifikan pasti IHSG tergerus lebih dalam," tutur dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya