Inflasi hingga Pertumbuhan Ekonomi Bayangi Laju IHSG, Simak Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak dengan support 5.953-5.883 dan resistance di level 6.033-6.115

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Mei 2021, 06:01 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2021, 06:01 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan saham Senin, (3/5/2021). Rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan bayangi laju IHSG.

Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee menuturkan, pertumbuhan ekonomi kuartal I dan inflasi akan membayangi laju IHSG. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2021 diprediksi -0,5 persen. Hans menambahkan, inflasi April 2021 masih akan rendah dan menjadi sentimen positif untuk IHSG

Meski demikian, Hans prediksi IHSG berpeluang tertekan lantaran aksi ambil untung pelaku pasar menjelang libur Lebaran sepekan yang akan datang.  

Selain itu, musim dividen di bursa saham Indonesia juga memicu pelemahan nilai tukar rupiah karena masih besarnya porsi kepemilikan saham oleh investor asing. Hal ini dapat mendorong permintaan dolar Amerika Serikat (AS). Sentimen tersebut mendorong dolar AS menguat.

“IHSG bergerak dengan support 5.953-5.883 dan resistance di level 6.033-6.115. Cenderung sell on strength (SOS),” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Hans menambahkan, sentimen negatif banyak datang dari faktor eksternal akibat pemulihan ekonomi AS yang sangat cepat. Tak hanya itu, kenaikan kembali kasus COVID-19 di sejumlah negara pun menjadi  sentimen negatif untuk bursa saham.

Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya menuturkan, pergerakan IHSG masih memunjukkan betah berada dalam rentang konsolidasi wajar. Jelang rilis data ekonomi seperti tingkat inflasi masih akan berada dalam kondisi yang terkendali.

Oleh karena itu, William menilai, peluang kenaikan jangka pendek IHSG masih terbuka mengingat kuatnya fundamental ekonomi Indonesia yang turut menjadi penopang pergerakan IHSG.

"IHSG berpotensi bergerak dalam rentang terbatas. IHSG akan bergerak di kisaran 5.827-6.088,” kata dia.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG akan cenderung terkoreksi terbatas untuk menguji area 5.980. Namun, selama IHSG tidak kembali terkoreksi ke bawah level 5.950, IHSG sedang berada di awal wave (c)

Herditya menuturkan, IHSG akan berpeluang menguat untuk menguji area 6.020-6.030. Penguatan IHSG akan lebih terkonfirmasi bila mampu bergerak di atas 6.115. "IHSG akan bergerak di support 5.880-5.735 dan resistance 6.115-6.230,” kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Saham Pilihan

IHSG Dibuka di Dua Arah
Layar grafik pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk saham pilihan, Herditya memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan saham PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).

Sedangkan William memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya