Liputan6.com, Jakarta - PT Indosat Tbk (ISAT) dikabarkan siap akuisisi dan merger dengan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I) atau Tri Indonesia. Hal ini ternyata memiliki dampak terhadap PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG).
Presiden Direktur PT Tower Bersama Infratructure Tbk (TBIG) Herman Setiabudi menuturkan, pihaknya akan terdampak jangka pendek, menengah dan panjang dari aksi korporasi dua perusahaan telekomunikasi tersebut.
Advertisement
"Kita semua sudah tahu rencana merger akan terjadi antara Indosat dan Tri. Merger operator ini sudah kami prediksi akan terjadi, secara umum akan berdampak sangat baik bagi sektor telekomunikasi," kata Herman secara virtual, Jumat (28/5/2021).
Advertisement
Untuk jangka pendek Herman menuturkan, dampak yang dihasilkan kurang baik bagi perusahaan menara telekomunikasi tersebut.
"Dampak jangka pendek memang kurang baik karena ada konsolidasi pada tower-towernya," ujar Herman.
Meski demikian, untuk jangka menengah dan panjang, dampak yang diberikan akan sangat baik. Hal ini tak terlepas dari pertumbuhan konsumen yang akhirnya berdampak pada infrastruktur.
"Tapi untuk jangka menengah dan panjang akan sangat baik sekali karena customer akan mengalami pertumbuhan sehingga membutuhkan infrastruktur yg lebih baik lagi," tutur dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Belum Final, Begini Perkembangan Rencana Merger Indosat dan Tri
Sebelumnya, PT Indosat Tbk (ISAT) buka suara terkait perkembangan rencana akuisisi dan merger dengan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I) atau Tri Indonesia.
CEO Indosat Ooredoo Ahmad Al-Neama mengatakan, hingga saat ini belum ada perkembangan yang signifikan terkait rencana merger.
Sebelumnya, ISAT mengumumkan surat kesepakatan bersama yang tidak mengikat (non-legally binding MoU) yang menjajaki kemungkinan bisnis Indosat dan PT Hutchison 3 Indonesia akan diperpanjang.Surat kesepakatan bersama yang tidak mengikat tersebut diperpanjang hingga 30 Juni 2021.
PT Indosat Tbk menyatakan perpanjangan ini memberikan tambahan waktu bagi para pihak yang terlibat untuk menyelesaikan proses uji tuntas yang sedang berlangsung.
"Jadi, hingga saat ini belum ada keputusan yang diambil terkait dengan MoU ini dan tidak ada dampak signifikan bagi perusahaan hingga saat ini," kata Ahmad dalam paparan publik, Kamis, 6 Mei 2021.
Advertisement