Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) melakukan sejumlah upaya untuk mempertahankan kinerja Perseroan seiring pandemi COVID-19 yang terjadi.
Termasuk dari sisi sumber daya manusia (SDM) yang berkaitan langsung dengan operasional Perseroan.Dalam hal ini, Perseroan turut memberikan vaksinasi mandiri bagi karyawan.
Baca Juga
"Bank Amar juga telah memberikan kebijakan terkait dengan vaksinasi mandiri pada seluruh karyawan. Saat ini telah memberikan vaksinasi sebanyak 827 orang untuk tahap pertama. Kemudian 595 orang untuk tahap kedua,” kata Direktur Bank Amar Indonesia, Tuk Yulianto dalam paparan publik, Rabu (25/8/2021).
Advertisement
"Ini salah satu dukungan yang diberikan oleh Bank Amar dalam rangka untuk menjaga kelangsungan organisasi dan bisnis,” ia menambahkan.
Dari sisi kinerja Perseroan, Tuk mengatakan, Bank Amar telah menerapkan manajemen risiko yang tepat dalam merespons pandemi COVID-19. Yakni dengan menerapkan rencana kelanjutan bisnis yang tepat sehingga operasional Perseroan tetap berlangsung dengan baik dan kinerjanya pun bisa dijaga.
Tuk mengatakan, ada dua hal yang merupakan keberhasilan dari Bank Amar di dalam menyikapi pandemi COVID-19 ini. Pertama, Bank Amar telah berhasil untuk mencapai suatu ketahanan finansial.
"Kinerja dari Bank Amar baik dari sisi dari likuiditas, dari sisi solvability maupun dari sisi earning, itu hampir boleh dikatakan bisa dalam posisi bagus walaupun di dalam tekanan pembatasan selama COVID-19,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ketahanan Organisasi
Kedua, menurut Tuk, adalah ketahanan organisasi. Ini tercermin dari keberhasilan Perseroan mengkondisikan operasional bank tetap berlangsung. Hal ini salah satunya dengan menjaga dari sisi sumber daya manusia agar tetap berfungsi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.
"Baik pengaturan mengenai WFH, maupun pengaturan-pengaturan yang terkait dengan upaya-upaya untuk memitigasi risiko pandemi dengan membentuk satgas khusus yang sangat efektif sekali. Di sana mulai dari kegiatan protokol kesehatan sampai dengan pemberian fasilitas untuk testing maupun tracing dilakukan dengan sangat baik,” kata Tuk.
Ia menambahkan, dengan demikian dapat memberikan sesuatu landasan yang kuat kepada organisasi sehingga dapat mencapai suatu kinerja yang tetap bertahan. “Dan bahkan berapa pos tertentu terus meningkat," ujar dia.
Advertisement
Kinerja Semester I 2021
Pada paruh pertama 2021, kredit yang disalurkan perseroan terus meningkat. Posisi loan book tumbuh dari Desember 2020 sebesar Rp 1,71 triliun menjadi Rp 1,86 triliun pada Juni 2021.
Dari sisi liabilitas, penghimpunan dana dari masyarakat tetap bertumbuh secara positif meskipun kondisi perekonomian yang kurang baik selama pandemi berlangsung. Hal ini menunjukkan kepercayaan dari nasabah tetap terjaga.
Terlihat posisi Year-on-Year Juni 2020-2021, saldo DPK bertumbuh sebesar 29 persen, dari Rp 1,75 Triliun menjadi Rp 2,26 Triliun. Pendapatan bunga bank pada semester I 2021 sebesar Rp 291 miliar, atau tumbuh 26,63 persen dibandingkan pendapatan bunga Bank pada semester II 2020 sebesar Rp 230 miliar.
Bank juga mengelola cost of fund-nya dengan baik, seiring dengan pertumbuhan dalam saldo DPK. Hal ini tercermin dalam Pendapatan Bunga Bersih Bank yang bertumbuh sebesar 24 persen selama Semester I 2021, dibandingkan dengan semester sebelumnya.