Indo Oil Perkasa Bidik Kapasitas Produksi 300 Ton per Hari

PT Indo Oil Perkasa Tbk (OILS) incar kenaikan kapasitas produksi ditunjang oleh gudang yang dapat menampung 4.000 ton bahan mentah.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Sep 2021, 21:35 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2021, 21:35 WIB
Pencatatan saham perdana PT Indo Oil Perkasa Tbk (OILS) pada Senin, (6/9/2021) (Dok: BEI)
Pencatatan saham perdana PT Indo Oil Perkasa Tbk (OILS) pada Senin, (6/9/2021) (Dok: BEI)

Liputan6.com, Jakarta - PT Indo Oil Perkasa Tbk (OILS), perusahaan pengolah kopra (crude coconut oil-CNO)yang juga merupakan produsen dan eksportir minyak kelapa, menargetkan kapasitas produksi 300 ton per hari, meningkat dibanding total kapasitas saat ini yang mencapai 150 ton per hari. 

Hal tersebut diungkapkan perseroan dalam paparan publiknya ke media melalui siaran persnya, Senin (6/9/2021).Peningkatan kapasitas produksi tersebut ditunjang oleh gudang yang dapat menampung 4.000 ton bahan mentah, tangki minyak dengan kapasitas 500 ton, serta gudang kopra berkapasitas 3.000 ton. 

Indo Oil Perkasa memiliki kebun di Mojokerto, sekitar 59 kilometer dari Pelabuhan Tanjung Perak. Melalui akses tol Trans Jawa, kegiatan kegiatan distribusi dan logistik lebih dinamis karena waktu tempuh dari gudang IOP ke pelabuhan menjadi sangat singkat.

Perseroan yang memproduksi kopra beserta turunannya, yaitu minyak kelapa olahan (RBD Coconut Oil), serta bungkil kopra (copra meal), telah memasarkan produknya ke Sri Langka, Malaysia dan Tiongkok. Perseroan juga siap meluncurkan produknya ke negara-negara Asia Tenggara lainnya. 

"Pertumbuhan IOP begitu pesat sehingga pada tahun 2020 kami sudah mampu berada di urutan ke-7 eksportir minyak kopra di Indonesia dengan penjualan hampir mencapai Rp 300 miliar atau naik 300 persen dalam tempo lima tahun,” ungkap perseroan dalam paparannya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Buka Pasar Baru

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Prospek CNO saat ini sangat menjanjikan karena permintaan pasar lebih besar dari pasokan. Ditambah lagi, Indonesia yang termasuk dalam asosiasi negara-negara produsen kelapa yang tergabung dalam Asia Pacific Coconut Community (APCC) diuntungkan karena peningkatan permintaan dari negara-negara yang memproduksi produk turunan CNO seperti Amerika Serikat, Belanda, Jerman, dan Tiongkok.

Oleh karena itu, IOP berencana membuka pasar baru di beberapa negara, antara lain Thailand, Turki, Timur Tengah, dan Eropa dan saat ini sedang menyiapkan perizinannya. 

“Kami membidik pasar internasional karena harganya lebih tinggi dibanding pasar dalam negeri, dan permintaan juga meningkat, ” kata manajemen perseroan dalam paparan tersebut. 

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya