Bursa Saham Asia Bervariasi, Investor Cermati Perkembangan Evergrande

Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Kamis, 23 September 2021. Investor akan cermati perkembangan Evergrande.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Sep 2021, 08:41 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2021, 08:41 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia pasifik bervariasi pada perdagangan Kamis pagi (23/9/2021) seiring investor di Asia Pasifik mencermati situasi China Evergrande Group.

Bursa saham Korea Selatan kembali buka setelah peringatan libur nasional. Indeks Korea Selatan Kospi susut 0,8 persen. Indeks Australia ASX200 menguat 0,19 persen. Sementara itu, indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang susut 0,13 persen.

Mengutip laman CNBC, Kamis pekan ini, masih ada pertanyaan apakah pengembang China Evergrande akan membayar bunga obligasi berdenominasi dolar AS?  Bursa saham Hong Kong juga akan beroperasi setelah libur pada Rabu pekan ini.

Sementara itu, bursa saham Jepang tutup merayakan libur nasional pada Kamis pekan ini.

Di wall street, indeks Dow Jones melompat 338,48 poin menjadi 34.258,32. Indeks S&P 500 menanjak 0,95 persen menjadi 4.395,64. Indeks Nasdaq naik 1,02 persen menjadi 14.896,85.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


The Fed Pertahankan Suku Bunga Acuan

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berjalan melewati indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Rudal tersebut menuju wilayah Tohoku dekat negara Jepang. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Penguatan wall street terjadi setelah bank sentral AS atau the Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuan, dan tapering atau pengurangan stimulus akan segera dilakukan.

Indeks dolar AS berada di posisi 93,48 dari posisi sebelumnya 93. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 109,80 per dolar AS.

Harga minyak melemah pada jam perdagangan di Asia. Harga minyak Brent susut 0,3 persen menjadi USD 75,96 per barel. Harga minyak berjangka Amerika Serikat susut 0,32 persen menjadi USD 72 per barel.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya