Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun signifikan jelang akhir pekan pada Jumat (1/10/2021). Pelemahan IHSG terjadi di tengah aksi jual investor asing di seluruh pasar dan bursa saham Asia yang melemah.
Pada penutupan perdagangan, IHSG tergelincir 0,92 persen ke posisi 6.228,84. Indeks LQ45 susut 0,97 persen ke posisi 886. Seluruh indeks acuan kompak tertekan.
Jelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggi 6.272,06 dan terendah 6.202,90. Sebanyak 303 saham melemah sehingga menekan IHSG. 203 saham menguat dan 151 saham diam di tempat.
Advertisement
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan 1.505.561. Total volume perdagangan 22,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 31,4 triliun. Investor asing jual saham Rp 10,51 triliun. Posisi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di kisaran 14.288.
Sebagian besar sektor saham melemah. Indeks sektor saham IDXproperty menguat 0,82 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Diikuti indeks sektoral IDXinfrastruktur menanjak 0,01 persen dan IDXtransporasi melonjak 0,41 persen.
Sementara itu, indeks sektoral saham IDXsiklikal melemah 1,67 persen dan pimpin pelemahan indeks saham. Diikuti IDXhealth tergelincir 1,53 persen dan IDXtechno susut 1,41 persen.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi IHSG masih wajar. Pergerakan IHSG dipengaruhi pergerakan indeks Amerika Serikat dan Asia yang cenderung melemah. "Ditambah denga nada outflow asing hari ini sebesar Rp 11 triliun dan rilis data deflasi Indonesia,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menuturkan, dengan ada pelonggaran pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan relaksasi yang terjadi malah terjadi deflasi. Sebelumnya dengan ada relaksasi lebih membantu meningkatkan daya beli sehingga ekonomi diharapkan dapat berjalan kembali. Akan tetapi justru deflasi yang terjadi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Top Gainers dan Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham OILS naik 25 persen
-Saham YULE naik 24,62 persen
-Saham PAMG naik 18,07 persen
-Saham DSSA naik 17,14 persen
-Saham SMMT naik 15,79 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham MPOW turun 6,99 persen
-Saham NFCX turun 6,97 persen
-Saham BYAN turun 6,96 persen
-Saham MASA turun 6,95 persen
-Saham VRNA turun 6,92 persen
Advertisement
Aksi Investor Asing
Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:
-Saham BBRI senilai Rp 686,1 miliar
-Saham TLKM senilai Rp 125,3 miliar
-Saham BBCA senilai Rp 95,3 miliar
-Saham ASII senilai Rp 93,1 miliar
-Saham BMRI senilai Rp 87,8 miliar
Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:
-Saham ABMM senilai Rp 55 miliar
-Saham EXCL senilai Rp 49,6 miliar
-Saham UNVR senilai Rp 28 miliar
-Saham DMMX senilai Rp 14,1 miliar
-Saham INDF senilai Rp 8 miliar
Bursa Asia
Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks Hang Seng turun 0,92 persen, indeks Korea Selatan Kospi susut 1,62 persen, indeks Jepang Nikkei tergelincir 2,31 persen. Selain itu, indeks Singapura susut 1,11 persen, indeks Taiwan melemah 2,15 persen dan indeks Thailand susut 0,03 persen.
Advertisement