Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguji level tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Jumat (15/10/2021). Namun, investor dinilai juga perlu waspadai koreksi.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pergerakan IHSG menjelang all time high sepanjang masa merupakan langkah pencapaian rekor baru yang spektakuler di tengah perlambatan ekonomi yang masih berlangsung.
“Hal ini merupakan prestasi tersendiri bagi pasar modal Indonesia, namun risiko terhadap potensi terjadinya koreksi jangka pendek tetap perlu diwaspadai mengingat capital inflow yang belum terlihat melaju secara signifikan ke dalam pasar modal,” ujar dia dalam catatannya.
Advertisement
Baca Juga
Ia menambahkan, jelang rilis data ekonomi pada Jumat, 15 Oktober 2021 terkait neraca perdagangan disinyalir akan mencatatkan hasil cukup baik.
William menilai, sentimen neraca perdagangan akan dapat menjadi salah satu faktor penunjang dari pertumbuhan tingkat kepercayaan investor ke pasar modal Indonesia.
William prediksi, IHSG akan bergerak di kisaran 6.482-6.694.
Hal senada dikatakan pengamat pasar modal Edwin Sebayang. Ia menuturkan, IHSG berpeluang melanjutkan penguatan pada Jumat, 15 Oktober 2021.
Hal ini seiring penguatan indeks Dow Jones 1,56 persen didorong hasil kinerja keuangan kuartal III 2021 yang kuat di wll street dan data klaim pengangguran yang lebih bagus.
Selain itu, ia menambahkan, jika dikombinasikan dengan penguatan EIDO sebesar 1,78 persen, rupiah menguat menjadi sentimen positif pendorong IHSG untuk kembali melanjutkan penguatan. Ditambah katalis positif dari harga komoditas antara lain minyak, emas, nikel dan timah.
Ia prediksi, IHSG bergerak di posisi 6.580-6.675 pada Jumat pekan ini.
Demikian juga dalam laporan PT NH Korindo Sekuritas Indonesia. IHSG berpotensi menguji level all time high dengan proyeksi 6.550-6.750.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk saham pilihan, Edwin memilih saham PT Jasamarga Tbk (JSMR), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) untuk dicermati pelaku pasar.
Sementara itu, William memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), ICBP, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM). Selain itu, JSMR, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).
Advertisement