Mitrabahtera Segara Sejati Rombak Jajaran Direktur dan Komisaris

PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) merombak jajaran direksi dan komisaris yang diputuskan dalam RUPSLB.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Okt 2021, 14:40 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2021, 14:40 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah pengunduran diri para direksi dan komisaris perusahaan pelayaran PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) yang disampaikan ke regulator pada 11 Oktober 2021, perseroan telah menunjuk direksi dan komisaris baru pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa  (RUPSLB) pada 15 Oktober 2021.

Ini susunan direksi dan komisaris baru MBSS berdasarkan hasil RUPSLB tersebut:

Direktur Utama : Armand Setiawan Tanudjaja

Direktur : Ferdinand Chavez Mapaye

Direktur : Maria Anggar Kusumawati

Direktur : Susan Faustine 

Komisaris Utama : Wisma Bharuna

Komisaris Independen : Kristine Sheilla Avinta Putri 

Hal tersebut disampaikan perseroan melalui surat Notaris Aulia Taufani, S.H. yang dikirimkan melalui keterbukaan informasinya ke regulator, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), dan dipublikasikan oleh BEI pada 19 Oktober 2021.

Masa jabatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi baru tersebut berlaku berlaku terhitung sejak pengangkatannya sampai penutupan RUPS Tahunan tahun ketiga berikutnya, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhetikannya sewaktu-waktu.  

Sebelumnya pada 8 Oktober 2021, para direksi dan komisaris MBSS yang lama bersama-sama menyampaikan surat pengunduran dirinya karena adanya perubahan pemegang saham pengendali atas MBSS setelah saham MBSS diakuisisi oleh PT Galley Adhika Arnawama (GAA)

Sejak 8 Oktober, GAA menguasai sebanyak 1.443.776.800 saham, atau mewakili 82,5 persen dari total saham MBSS. Nilai nominal seluruh saham GAA mencapai sebesar Rp.144.376.680.800. 

Sementara masyarakat menguasai sebanyak 306.259.839 saham, mewakili 17,5 persen saham MBSS. Niilai nominal saham masyarakat adalah sebesar Rp.30.625.983.900.

Total saham MBSS tercatat sejumlah 1.750.026.639 saham. Sementara nilai nominal seluruh saham MBSS mencapai sebesar Rp.175.002.663.900.  

Pada penutupan perdagangan 18 Oktober 2021, saham MBSS berada di Rp 825 per saham, turun Rp 60, dibandingkan penutupan pada akhir pekan lalu, 15 Oktober 2021, yaitu di Rp 885 per saham. Kapitalisasi pasar saham MBSS tercatat sebesar Rp 1,755 miliar.

 

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Indika Energy Rampungkan Penjualan Saham MBSS

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui anak usahanya PT Indika Energy Infrastructure (IEI) telah merampungkan penjualan saham PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) pada Jumat, 8 Oktober 2021.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 8 Oktober 2021, PT Indika Energy Tbk melalui IEI menjual 892.513.586 saham IEI di MBSS. Jumlah itu mewakili 51 persen dari modal disetor MBSS kepada PT Galley Adhika Arnawarna.

Harga penjualan saham Rp 660 per saham. Total penjualan saham MBSS itu USD 41,31 juta untuk 51 persen modal disetor dari MBSS. Jumlah itu sekitar Rp 587,23 miliar (asumsi kurs Rp 14.215 per dolar AS).

"Setelah penyelesaian atas transaksi dilaksanakan, MBSS tidak lagi menjadi anak perusahaan perseroan dan tidak dikonsolidasi dalam laporan keuangan perseroan," tulis Sekretaris Perusahaan PT Indika Energy Tbk Adi Pramono dalam keterbukaan informasi BEI.

Ia menambahkan, pelaksanaan transaksi tidak berdampak material terhadap kegiatan usaha perseroan. Perseroan yakin transaksi dilakukan sesuai dengan strategi bisnis diversifikasi perseroan.

Kemudian untuk memastikan agar perseroan fokus pada pelaksanaan kegiatan usaha yang berkelanjutan.

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya