Liputan6.com, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk membukukan kinerja positif selama semester I 2021. Perseroan mencatat pertumbuhan pendapatan dan meraih laba selama enam bulan 2021.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (27/10/2021),PT Medco Energi Internasional Tbk meraup pendapatan USD 636,29 juta hingga semester I 2021. Pendapatan itu tumbuh 11,66 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 569,80 juta.
Perseroan mencatat beban pokok pendapatan dan biaya langsung lainnya naik 6,3 persen dari USD 378,43 juta menjadi USD 402,29 juta pada semester I 2021.
Advertisement
Baca Juga
Dengan demikian, laba kotor naik 22,27 persen menjadi USD 233,99 juta hingga semester I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 191,37 juta.
MEDC mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 46,48 juta hingga semester I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya rugi USD 121,87 juta.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Total Liabilitas dan Aset
Sementara itu, total liabilitas perseroan turun menjadi USD 4,14 miliar hingga semester I 2021 dari periode Desember 2020 USD 5,07 miliar. Total ekuitas naik menjadi USD 1,21 miliar pada semester I 2021 dari periode Desember 2020 sebesar USD 1,16 miliar.
Total aset turun dari USD 6,24 miliar pada Desember 2020 menjadi USD 5,34 miliar pada 30 Juni 2021.
CEO PT Medco Energi Internasional Tbk, Roberto Lorato menuturkan, harga pada paruh kedua 2021 terus membaik. Diikuti permintaan gas domestik mulai publik setelah setelah lockdown ekonomi di Indonesia.
“Saat ini kami telah mempublikasikan Strategi Perubahan Iklim beserta langkah-langkah awal untuk memenuhi komitmen MedcoEnergi dalam mencapai emisi Net Zero untuk Scope 1 dan Scope 2 pada tahun 2050 dan Scope 3 pada tahun 2060,” kata dia dikutip dari keterbukaan informasi BEI.
Adapun laba bersih perseroan yang berhasil diraih hingga semester I 2021, ketiga segmen bisnis membukukan laba. Kontribusi dari minyak dan gas sebesar USD 88 juta, ketenagalistrikan USD 22 juta, dan Amman Mineral Nusa Tengggara sebesar USD 33 juta. Ini seiring kinerja fase 7 yang terus meningkat dan diimbangi oleh biaya kantor pusat dan pinjaman.
Selain itu, perseroan telah realisasikan belanja modal USD 28 juta. Realisasi belanja modal ini konsisten dengan rendahnya aktivitas selama pembatasan COVID-19 pada semester I 2021.
"Pengeluaran akan meningkat pada paruh kedua, tetapi rencana belanja modal setahun akan tetap sesuai pedoman 2021 perseroan,” tulis perseroan.
Di sisi lain, EBITDA 1H-2021 sebesar USD 318 juta, meningkat 15 persen year-on-year, sebagian besar terkait pulihnya harga komoditas.
Harga minyak USD 62,3/bbl, 61 persen lebih tinggi year-on-year (USD38,7/bbl) dan harga rata-rata gas AS$5,9/mmbtu, 8 persen lebih tinggi year-on-year (USD5,4/mmbtu).
EBITDA pada kuartal kedua 2021 adalah USD159 juta, sedikit di bawah EBITDA kuartal pertama meskipun harga minyak lebih tinggi dikarenakan penghentian fasilitas yang tidak direncanakan serta adanya biaya terkait aset internasional dan Aceh
Advertisement
Gerak Saham MEDC
Pada penutupan perdagangan Selasa, 26 Oktober 2021, saham MEDC naik 0,84 persen ke posisi Rp 600 per saham. Saham MEDC dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 605 per saham. Saham MEDC berada di level tertinggi Rp 615 dan terendah Rp 600 per saham.