Harga Bitcoin Dekati Posisi Tertinggi dalam Tiga Minggu

Aset kripto termasuk bitcoin dan ether catat penguatan pada Senin, 8 November 2021, hingga sentuh rekor.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Nov 2021, 13:36 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2021, 22:42 WIB
Bitcoin - Image by Allan Lau from Pixabay
Bitcoin - Image by Allan Lau from Pixabay

Liputan6.com, Sydney - Harga Bitcoin merangkak ke posisi teratas pada Senin (8/11/2021) disusul ether yang mencetak rekor baru. Hal ini seiring aset kripto didorong gelombang momentum, aliran dana yang masuk, berita positif dan ketakutan inflasi.

Harga bitcoin melompat lebih dari empat persen ke posisi USD 66.170 atau setara Rp 943,59 juta (asumsi kurs Rp 14.326 per dolar AS).

Harga bitcoin dekati level USD 67.016,50 atau setara Rp 955,63 juta yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dicapai pada 20 Oktober 2021. Sementara ether menopang jaringan ethereum beranjak ke rekor tertinggi senilai USD 4.768 atau setara Rp 67,99 juta.

Ether meningkat 59 persen sejak awal Oktober sedangkan bitcoin sekitaar 51 persen. Tren positif ini tidak terlepas dari sambutan para investor atas peluncuran bitcoin berjangka yang diperdagangkan di bursa berjangka pada bulan lalu.

Faktor lainnya adalah investor sedang mencari eksposur dalam aset kripto yang dinilai mampu melindungi dari nilai inflasi.

Analis IG Markets Kyle Rodda menuturkan, turunnya hasil riil, disebabkan pelaku pasar bersiap menghadapi inflasi sehingga meningkatkan daya tarik ke aset lain seperti emas dan aset kripto yang tidak bayar kupon. Dia menambahkan suasana di sektor ini (aset kripto)  juga bagus.

"Lembaga keuangan ingin menjadi bagian dari itu (kripto) di mana tidak ada tekanan berat dari regulator. Kami hampir melewati inflection point yaitu bagian dari sistem yang akan sangat sulit untuk melepaskannya,” ia menambahkan dilansir dari Channel News Asia, Senin (8/11/2021).

Pekan lalu wali kota terpilih New York Eric Adams mengatakan dia akan menerima tiga gaji pertamanya dalam bitcoin. Adams pun mengisyaratkan niatnya untuk menjadikan kotanya sebagai “ "centre of the cryptocurrency industry" (pusat industri aset kripto). Hal serupa juga digaungkan oleh  wali kota Miami. 

Dalam beberapa minggu terakhir, bank terbesar Australia mengatakan akan menawarkan perdagangan kripto kepada pelanggan ritel. Otoritas Singapura nampaknya tergoda terhadap kelas aset kripto. Selain itu, limpahan dari kondisi positif di saham juga sejalan memberikan dukungannya.

 

Wali Kota New York Siap Dibayar Pakai Bitcoin

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Sebelumnya, terpilih menjadi Wali Kota New York, Eric Adams menyatakan siap menerima gaji pertama dalam bentuk bitcoin. Siap mengambil alih Balai Kota pada Januari mendatang, pembayaran dengan aset kripto akan diterima tiga bulan pertama.

"New York City akan menjadi pusat industri cryptocurrency dan industri inovatif lainnya yang berkembang pesat,” ujar dia di Twitter, Kamis 4 November 2021.

Merupakan politikus partai Demokrat, Adams menuturkan, dirinya ingin mengubah New York menjadi kota yang ramah kripto dan ingin menjelajahi NYC Coin seperti yang dilakukan Miami.

Setelah terpilih menjadi Wali Kota pada 2 November 2021, Ia menyebut siap berkompetisi secara sehat dengan wali kota Miami. Seperti diketahui, Walikota Miami merupakan orang pertama yang mendirikan  cryptocurrency CityCoin.

"Dia memiliki MiamiCoin yang bekerja dengan sangat baik. Kami akan melihat ke arah mana untuk melakukan itu. Dia juga akan melihat apa yang mencegah pertumbuhan Bitcoin dan cryptocurrency di kota kami," tutur dia dilansir Aljazeera.

 

Reporter: Ayesha Puri

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya