Bank di Jerman Pertimbangkan Bikin Dompet Aset Kripto

Investasi bitcoin di Jerman telah meningkat seiring kekhawatiran inflasi dan pasokan terbatas.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Des 2021, 00:09 WIB
Diterbitkan 15 Des 2021, 00:09 WIB
Aset Kripto
Perkembangan pasar aset kripto di Indonesia. foto: istimewa

Liputan6.com, Frankpurt - Bank tabungan konservatif Jerman menampung setidaknya 1 triliun euro untuk masyarakat Jerman dan sekelompok bank Jerman mempertimbangkan penawaran dompet untuk perdagangan aset kripto.

Proyek ini mengisyaratkan potensi permulaan mendasar bagi bank untuk mengadopsi aset kripto. Mayoritas nasabahnya masih menggunakan uang tunai dan menghindari investasi berisiko maupun pinjaman besar.

Dengan diberikan kepercayaan berupa tabungan dan dana investasi dari 50 juta pelanggan, bank-bank Jerman membentuk grup keuangan terbesar di Jerman.

“Minat pada aset kripto sangat besar,” ujar Juru Bicara Savings Banks Association yang mengacu pada proyek percontohan, dilansir dari laman Channel News Asia, Selasa (14/12/2021).

Dia menambahkan belum ada keputusan yang solid hingga saat ini karena kelompok bank tabungan Jerman sangat skeptis.

Majalah Jerman Capital yang pertama kali melaporkan berita ini.

Latar belakang aksi ini karena inflasi yang tinggi dan biaya penalti pada bank dan nasabah dari suku bunga berdampak negatif. Alhasil memicu perdebatan terkait pencetakan uang oleh bank sentral Jerman.

Lantas mendorong orang Jerman untuk investasi lebih banyak di bidang properti dan di tempat (negara) lain guna mengindari "perampasan” aset mereka.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Alasan Beralih ke Bitcoin

Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Bulan lalu, Presiden Savings Banks Association Jerman mengatakan kombinasi suku bunga redah dan kenaikan harga sebagai “campuran beracun”. Dia menuturkan semakin sulit menghentikan "erosi" kekayaan.

Investasi bitcoin sebagai aset kripto terbesar di dunia dengan kapitalisasi pasar sekitar USD 1,2 triliun setara Rp 17.173,9 triliun (estimasi kurs Rp 14.311 per dolar AS) di Jerman telah meningkat signifikan. Hal ini didorong kekhawatiran inflasi dan pasokan terbatas sehingga bitcoin diniali mampu menawarkan perlindungan terhadap aset.

Selain itu rival bitcoin juga hanya terdiri dari lusinan yang lebih kecil. Semuanya bersaig demi mendapatkan bagian yang lebih banyak dengan total aset mata uang digital senilai USD 2 triliun atau Rp 28.623,3 triliun.

Di antara altcoin utama yang merupakan cryptocurrency di luar bitcoin, seperti ether bercita-cita menjadi tulang punggung sistem keuangan masa depan. Sementara dogecoin hampir tidak digunakan dalam pembayaran.

Investor ritel menuangkan uang ke dalam bitcoin terlepas dari rekam jejak mereka yang bergejolak. Harapannya hanya untuk harapan mendapat untung dengan cepat.

 

Reporter: Ayesha Puri

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya