Wall Street Melambung Setelah Kekhawatiran Omicron Mereda

Rata-rata indeks acuan di wall street menguat pada perdagangan Kamis, 23 Desember 2021 meski volume ringan.

oleh Agustina Melani diperbarui 24 Des 2021, 06:47 WIB
Diterbitkan 24 Des 2021, 06:47 WIB
Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi spesialis David Haubner (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Kamis, 23 Desember 2021. Wall street naik dalam tiga hari seiring investor mengabaikan kekhawatiran sebelumnya terkait penyebaran varian COVID-19, omicron.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones bertambah 196,67 poin atau 0,55 persen menjadi 35.950,56. Indeks S&P 500 menguat 0,62 persen menjadi 4.725,79. Indeks Nasdaq bertambah 0,85 persen menjadi 15.653,37.

Rata-rata indeks acuan di wall street menguat pada perdagangan Kamis pekan ini meski volume ringan. Saham bank menguat diikuti saham teknologi Microsoft dan Nvidia.

“Sebagian besar reli pasar saham minggu ini disebabkan oleh ketakutan yang berlebihan pekan lalu dan bernafas lega, aksi jual berhenti,” ujar Chief Investment Strategist Leuthold Group, Jim Paulsen dilansir dari CNBC, Jumat (24/12/2021).

Ia menambahkan, begitu pasar saham berubah menguat, investor tak ingin ketinggalan reli santa telah mengambil alih.

Sentimen lain yang membantu dongkrak wall street yaitu studi baru yang menunjukkan omicron memiliki risiko rawat inap yang lebih rendah dari varian COVID-19 lainnya.

Food and Drug Administration memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk pil COVID-19 Pfizer, obat antivirus oral pertama yang melawan virus. FDA juga mengesahkan pil antivirus Merck untuk COVID-19 pada Kamis pekan ini.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Indeks Acuan di Wall Street Menguat

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

Rata-rata indeks acuan menguat pada pekan ini. Sejak Senin, indeks Dow Jones naik 1,6 persen. Indeks S&P 500 melonjak 2,3 persen dan indeks Nasdaq menguat hampir 3,2 persen. Adapun bursa saham Amerika Serikat atau wall street tutup untuk liburan Natal.

Di sisi lain, saham berkaitan dengan pembukaan kembali ekonomi antara lain maskapai dan jalur pelayaran mencatat kenaikan terbesar pada pekan ini. Saham Carnival Corp naik hampir 16 persen. Saham Hildon Worldwide menguat sekitar 9,8 persen pada pekan ini.

Kenaikan bursa saham AS yang dimulai Selasa diikuti penurunan dalam tiga hari yang didorong kekhawatiran tentang kecepatan penyebaran varian COVID-19, omicron. Itu adalah penurunan terburuk untuk S&P 500 sejak September. Sedang indeks Nasdaq alami penurunan terburuk sejak Mei.

Data ekonomi yang keluar pada Kamis pagi waktu setempat menunjukkan ekonomi yang kuat dengan kenaikan tenaga kerja dan tren pengeluaran. Namun, inflasi pada tingkat yang tidak nyaman.


Klaim Pengangguran

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Klaim pengangguran untuk pekan yang berakhir 18 Desember seperti yang diharapkan 205.000. Barang tahan lama untuk November naik 2,5 persen dibandingkan perkiraan Dow Jones naik 1,5 persen. Pendapatan dan pengeluaran pribadi meningkat pada November 2021.

Namun, sisi inflasi, indeks pengeluaran konsumsi pribadi inti the Federal Reserve yang diawasi ketat naik 0,6 persen pada November 2021 dari bulan sebelumnya. Core PCE naik 4,7 persen year over year (yoy) pada November 2021, lebih tinggi dari tingkat 4,5 persen yang diharapkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya