Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan Senin (17/1/2022). Rilis data neraca dagang akan bayangi laju IHSG.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih terlihat berusaha keluar dari fase konsolidasi wajarnya. Ia menilai, momentum koreksi wajar masih bisa dijadikan peluang oleh investor mengingat dalam jangka panjang, IHSG masih berada dalam pola uptren dengan peluang cukup besar untuk meraih rekor tertinggi sepanjang masanya kembali.
Baca Juga
"Selain itu, jelang rilis data perekonomian neraca perdagangan yang disinyalir berada dalam keadaan stabil akan turut memberi sentimen positif terhadap pergerakan IHSG,” ujar William dalam catatannya.
Advertisement
Ia menambahkan, demikian juga aliran dana investor asing yang masih tercatat secara year to date (ytd) menunjukkan minat investor asing masih cukup besar ke dalam pasar modal Indonesia.
“Hari ini IHSG berpotensi bergerak menguat. Kisaran IHSG 6.518-6.725,” ujar dia.
Sementara itu, Head of Research PT Infovesta Utama, Wawan Hendraya mengatakan, IHSG berpotensi sideways pada pekan ini. Hal ini seiring tidak ada katalis yang kuat.
“IHSG akan bergerak di kisaran 6.650-6.700,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menuturkan, dari dalam negeri, ada rilis data neraca perdagangan yang diprediksi positif. “Posiitf untuk neraca perdagangan, sudah ontrack, positif untuk IHSG,” ujar Wawan.
Selain itu, dari sentimen global, menurut Wawan perkembangan tapering seiring inflasi yang naik sehingga suku bunga diprediksi cepat naik juga menjadi pertimbangan investor.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk saham pilihan yang dapat dicermati, William memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Selain itu, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
Advertisement