Masuk Tahun Macan Air, Kekayaan Warren Buffett Melonjak Berkat Value Investing

Dari 10 orang terkaya di dunia, hanya satu yang menyaksikan peningkatan kekayaan bersihnya, yakni Warren Buffett.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 01 Feb 2022, 22:17 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2022, 22:17 WIB
Ini 10 Daftar Orang Terkaya Dunia Tahun 2017 Versi Forbes
Peringkat kedua diikuti oleh pemilik Berkshire Hathaway, Warren Buffett. Kekayaan pria 86 tahun ini mencapai US$ 75,6 miliar atau sekitar Rp 1.005 triliun. (NYC)

Liputan6.com, Jakarta - Jelang tahun Macan Air, kekayaan crazy rich dunia merosot. Kekayaan mereka tergerus selama beberapa minggu pertama tahun ini, kecuali Warren Buffett.

Menutup tahun kerbau logam, saham-saham teknologi berguguran. Hal itu berimbas pada turunnya kekayaan orang terkaya di dunia, seperti CEO Tesla Elon Musk yang kekayaannya turun USD 54 miliar atau sekitar Rp 776,10 triliun (asumsi kurs Rp 14.371 per dolar AS) sepanjang tahun ini.

Lalu pendiri Amazon, Jeff Bezos telah kehilangan USD 27,8 miliar, pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin masing-masing kehilangan lebih dari USD 12 miliar dan bos Facebook Mark Zuckerberg turun USD 15,2 miliar.

Dari 10 orang terkaya di dunia, hanya satu yang menyaksikan peningkatan kekayaan bersihnya, yakni Buffett, yang kekayaannya naik sekitar USD 2,4 miliar, sehingga totalnya menjadi USD 111 miliar atau sekitar Rp 1.595 triliun.

Melansir dari laman CNBC, pemilik Berkshire Hathaway itu menyalip Zuckerberg dan berhasil kembali ke posisi No 6 dalam peringkat kekayaan global versi Bloomberg Billionaires Index. Sebelumnya, Zuckerberg telah melampaui Buffett dalam peringkat kekayaan pada 2018.

"Dekade demi dekade, Oracle of Omaha terus memiliki sentuhan emas. Itulah alasan Buffett akan berada di buku sejarah selama berabad-abad, itu karena keyakinannya yang kuat dalam value investing,” ujar analis Wedbush Securities Dan Ives, dikutip Selasa (1/2/2022).

Investor valuasi umumnya memilih saham yang tampak undervalued, dan diperdagangkan kurang dari yang seharusnya.

Tidak seperti CEO lainnya, yang kekayaan bersihnya sebagian besar terikat pada perusahaan teknologi mereka, Berkshire Hathaway dari Buffett memiliki portofolio yang terdiversifikasi secara luas yang memungkinkannya mengatasi aksi jual di sektor teknologi.

Buffett telah lama merekomendasikan agar investor memasukkan uang mereka ke dalam dana indeks, yang menahan setiap saham dalam indeks, sehingga akan terdiversifikasi secara otomatis.

Pada 2017, Buffett mengatakan, bagi orang yang ingin membangun tabungan pensiun mereka, dana indeks yang terdiversifikasi menjadi pilihan yang paling masuk akal sepanjang waktu.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bakal Tak Bertahan Lama

Ilustrasi Miliarder atau Orang Terkaya. Foto: Freepik
Ilustrasi Miliarder atau Orang Terkaya. Foto: Freepik

Terlepas dari aksi jual teknologi, kekayaan Musk senilai USD 216 miliar masih menjadikannya orang terkaya di dunia, hampir dua kali lipat kekayaan Buffett. Di sisi lain, Buffett kemungkinan tidak bertahan lama di posisi 10 besar orang terkaya versi Bloomberg.

Tahun lalu, investor mengungkapkan bahwa dia sudah setengah jalan memberikan uangnya untuk tujuan filantropi, dan tidak berencana untuk berhenti dalam waktu dekat.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya