Liputan6.com, Jakarta - Amazon mencatat pertumbuhan pendapatan 9 persen pada kuartal IV 2021. Selain itu, Amazon pun meraup keuntungan hampir USD 12 miliar, setara Rp 172,5 triliun (asumsi kurs Rp 14.381 per dolar AS) atas investasinya di perusahaan kendaraan listrik, Rivian.
Di samping itu, saham Amazon melonjak sekitar 14 persen setelah perdagangan.Apabila Amazon mampu mempertahankan reli sampai Jumat, 4 Februari 2022 lantas menjadi kenaikan satu hari terbesar sejak 2012.
Baca Juga
Berikut sejumlah kunci kinerja Amazon antara lain, laba per saham usai koreksi mencapai USD 5,80 atau Rp 83.386 (estimasi kurs Rp 14.377 per dolar AS). Lebih tinggi dua level dari perkiraan survei Refinitiv sebesar USD 3,57 (setara Rp 51.570) saja.
Advertisement
Pendapatan perusahan di bawah pimpinan Jeff Bezos tercatat USD 137,4 miliar, setara Rp 1. 975 triliun. Penghasilan ini meleset dari harapan hasil survei analisis Refinitiv USD 137,6 miliar, setara Rp 1,978 triliun.
Pendapatan AWS tercatat  USD 17,8 miliar (atau Rp 255,9 triliun). Perolehan ini lebih tinggi dari prediksi hasil survei StreetAccount yakni USD 17,37 miliar sebanding Rp 249,7 triliun.
Amazon juga memberikan prediksi untuk pendapatan kuartal I-2022 antara USD 112-117 miliar di bawah perkiraan rata-rata sekitar USDÂ 120 miliar, menurut Refinitiv. Laba operasional pada kuartal keempat akan berada di kisaran USD 3 -6 miliar.
Penjualan kuartal IV tumbuh 9,4 persen menjadi USD 137,4 miliar. Itu adalah periode pertumbuhan satu digit pertama Amazon sejak 2017. Meskipun angka penjualan lebih lemah dari perkiraan dan panduan yang mengecewakan Amazon mampu memberi investor kepercayaan yang cukup mengenai pertumbuhan akan pulih.
Pasar memberikan reaksi yang berbeda terhadap hasil Facebook pada Rabu, 2 Februari 2022. Alhasil mengirimkan saham perusahaan media sosial ke penurunan terburuk yang pernah ada setelah pendapatan dan perkiraan meleset dari perkiraan.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bisnis Iklan dan Investasi di Rivian Topang Kinerja Amazon
Amazon mengungkapkan pendapatan dari bisnis periklanan berkembang pesat untuk pertama kalinya. Layanan periklanan tumbuh 32 persen dari tahun ke tahun menjadi USD 9,7 miliar selama kuartal tersebut. Sebelumnya, Amazon memasukkan pendapatan iklan di segmen bisnis lainnya.
"Itu adalah sebagian besar pendapatan lainnya. Kami sangat senang dengan pertumbuhan iklan yang mana terus mendorong penghasilan perusahaan," ungkap CFO Amazon Brian Olsavsky dalam konferensi perusahaan, dikutip dari laman CNBC, Jumat (4/2/2022).
Periklanan selalu dipandang sebagai bisnis tangensial untuk Amazon. Perusahaan telah begitu sukses menarik dolar iklan yang sekarang ketiga di pasar AS di belakang Google dan Facebook.
Google melaporkan pendapatan iklan kuartal IV sebesar USD 61,2 miliar. Sementara Facebook mencatat penjualan iklan sebesar USD 32,6 miliar pada periode tersebut.
Keuntungan besar Amazon merupakan hasil sumbangan investasinya di Rivian. Khususnya dari hasil IPO pembuat kendaraan listrik pada November. Laba per saham, termasuk keuntungan Rivian, adalah USD 27,75 untuk kuartal tersebut.
Harga IPO Rivian USD 78 per saham sehingga akumulasi valuasi perusahaan yaitu USD 66,5 miliar. Saham naik melewati USD 172 pada puncaknya. Sayangnya sejak itu jatuh kembali ke posisi USD 60.
Saham Rivian kembali melonjak 3 persen dalam perdagangan yang diperpanjang pada Kamis, 3 Februari 2022. Jumlah invetasi Amazon lebih dari USD 1,3 miliar ke Rivian atau memiliki 22,4 persen saham Kelas A perusahaan sebelum IPO.
Advertisement
Pandemi COVID-19 Sumber Hambatan
Amazon merupakan perusahaan teknologi mega-cap terakhir yang melaporkan pendapatan selama musim laporan keuangan yang bak rollercoaster. Pengumuman Netflix terkait kinerja kuartal tersebut lantas membawa malapetaka karena melesetnya perkiraan pelanggan. Microsoft , Apple dan Alphabet diikuti oleh perkiraan masa lalu, semua sebelum angka meresahkan Facebook.
CEO Amazon Andy Jass yang menggantikan Jeff Bezos pada tahun lalu mengungkapkan pandemi COVID-19 terus menimbulkan tantangan. Seperti hambatan terkait pasar tenaga kerja yang ketat.
Ini menyebabkan Amazon menaikkan upah rata-rata menjadi USD 18 per jam pada tahun lalu. Langkah ini bertujuan guna memikat pekerja dan telah meningkatkan insentif, menawarkan bonus penandatanganan senilai USD 3 ribu di beberapa pasar.
"Seperti yang diharapkan selama liburan, kami melihat biaya yang lebih tinggi didorong oleh kekurangan pasokan tenaga kerja dan tekanan inflasi, dan masalah ini bertahan hingga kuartal pertama karena Omicron. Meskipun tantangan jangka pendek ini, kami terus merasa optimis dan bersemangat tentang bisnis saat kami keluar dari pandemi," ujar Jassy.
Cloud Penyumbang Terbesar
Amazon pun menaikkan harga keanggotaan Prime untuk pertama kalinya dalam empat tahun. Perusahaan mengatakan akan menaikkan harga keanggotaan Perdana tahunan menjadi USD 139 dari USD 119.
Biaya keanggotaan Perdana bulanan juga akan meningkat menjadi USD 14,99 dari USD 12,99. Perubahan harga akan berlaku untuk anggota baru per 18 Februari, dan untuk anggota saat ini setelah 25 Maret.
Bisnis komputasi awan (cloud) perusahaan adalah salah satu titik terang yang menonjol. Pendapatan di Amazon Web Services naik hampir 40 persen menjadi USD 17,78 miliar, melampaui perkiraan analis.
Â
Reporter: Ayesha Puri
Advertisement