MCAS Investasi di V2 Indonesia untuk Ekspansi Pasar Solusi Audio-Visual

PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan akses pasar audio-visual di Indonesia yang terus bertumbuh setelah investasi di PT V2 Indonesia (V2).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 08 Feb 2022, 18:40 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2022, 18:40 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) melalui anak usahanya PT Meta Pravia Digital (MPD), berinvestasi sebesar 50 persen di PT V2 Indonesia (V2). Yakni perusahaan yang berfokus pada solusi audio-visual berteknologi tinggi dan telah memiliki basis klien bluechip yang luas dan berkolaborasi dengan berbagai merk audio-visual ternama.

"Melalui investasi ini, kami berharap dapat mengakses pasar audio-visual di Indonesia yang terus bertumbuh dan mensinergikannya di dalam ekosistem digital kami, dalam upaya untuk terus membangun infrastruktur digital yang massive dan terdepan di Indonesia,” ujar Managing Director M Cash Integrasi, Jahja Suryandy dalam keterbukaan informasi bursa, Selasa (8/2/2022).

Berbagai sinergi akan dilakukan dengan V2, antara lain di sektor modern ritel dengan lebih dari puluhan ribu jaringan modern ritel yang telah terkoneksi dalam group, dan juga di sektor digital content dan entertainment dalam bentuk berbagai kegiatan komersial dan pemasaran.

Serta untuk mempersiapkan MCAS masuk perbatasan baru berikutnya yaitu metaverse dalam waktu dekat.

"Kami sangat optimis melalui berbagai keahlian V2 dalam audio visual berteknologi tinggi, MCAS dapat menghubungkan ekosistem dalam infrastruktur digitalnya di perbatasan baru ini," ungkap Jahja.

Founder dan CEO V2 Indonesia, Rudi Hidayat mengaku optimistis investasi yang dilakukan oleh MCAS Group melalui Meta Pravia Digital akan membawa pertumbuhan dan kemajuan bagi V2 Indonesia.

"Kami percaya bahwa jaringan bisnis MCAS Group yang luas dapat mempercepat pertumbuhan kami dalam waktu dekat. Berbagai kolaborasi akan dilakukan, baik dengan layanan V2 yang ada maupun berbagai inisiatif baru di masa depan, seperti XR (extended reality), hingga memasuki dunia metaverse," kata Rudi.

Hal ini, menurut dia, membuat V2 menjadi perusahaan pelopor dalam teknologi XR dengan studio XR pertama di Indonesia.

Sinergi V2 Indonesia dengan ekosistem MCAS Group akan membawa terobosan baru, khususnya teknologi AI (artificial intelligence) analisa IT visual di pemerintahan, perusahaan hingga ratails operation, serta IOT smart apps yang akan diterapkan untuk mendukung home automation.

Perubahan dan perkembangan industri kreatif, juga mendorong V2 untuk terus mengembangkan konten kreatif, yang akan menunjang industri digital signage. Seperti 3D digital signage pertama di Indonesia yang sedang diimplementasikan di Sarinah Jakarta.

"V2 Indonesia juga akan menghadirkan tempat immersive yang bernama House of Future, sebagai digital tech experience gallery (AR, VR, AI, XR) dan technology center bagi seluruh customer V2 Indonesia. Kami percaya kerjasama ini akan memberikan nilai tambah bagi semua pihak, termasuk MCAS Group, V2, dan klien serta pelanggan kami,” tambah Rudi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham MCAS

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

 

Pada penutupan perdagangan Selasa, 8 Februari 2022, saham MCAS naik 3,3 persen ke posisi Rp 11.750 per saham. Saham MCAS dibuka stagnan Rp 11.375 per saham.

Saham MCAS berada di level terendah Rp 11.250 dan tertinggi Rp 11.950 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.030 kali dengan volume perdagangan 10.309. Nilai transaksi Rp 12,1 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya