Bursa Saham Asia Semringah Tertular Wall Street

Bursa saham Asia Pasifik naik pada perdagangan Rabu, 9 Februari 2022 mengikuti wall street.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 09 Feb 2022, 08:48 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2022, 08:48 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang wanita berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Akibat peluncuran rudal Korea Utara yang mendarat di perairan Pasifik saham Asia menglami penurunan. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Rabu pagi (9/2/2022) mengikuti wall street.

Di Jepang, indeks Nikkei naik 0,78 persen pada awal perdagangan. Sementara itu, indeks Topix menanjak 0,73 persen. Saham grup SoftBank menguat satu persen setelah umumkan rencana untuk ambil alih Arm Public.

Di sisi lain, indeks saham Australia ASX 200 menanjak 0,31 persen didorong saham bank. Saham Commonwealth Bank of Australia (CBA) melompat 4,73 persen, saham Westpac naik 1,88 persen, dan saham Australia and New Zealand Banking Group menguat 0,7 persen. Sementara itu, saham National Australia Bank mendaki 0,83 persen.

Adapun CBA mengumumkan laba pada semester pertama dan berencana buyback saham 2 miliar dolar Australia. Demikian mengutip CNBC, Rabu pekan ini.

Sementara itu, indeks Korea Selatan Kospi menguat 0,77 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,23 persen.

Di wall street, indeks Dow Jones bertambah 371,65 poin ke posisi 35.462,78. Indeks S&P 500 menguat 0,84 persen ke posisi 4.521,54. Indeks Nasdaq bertambah 1,28 persen menjadi 14.194,46. Investor pun menanti rilis data inflasi Amerika Serikat pada Kamis pekan ini. Hal ini untuk mencari petunjuk langkah bank sentral AS atau the Federal Reserve.

Indeks dolar AS berada di posisi 95,64, setelah sentuh posisi di atas 96. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 115,57 per dolar AS.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Wall Street Melambung

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi spesialis David Haubner (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Selasa, 8 Februari 2022. Penguatan wall street ini seiring investor mencermati kinerja laba perusahaan dan menunggu data inflasi utama pada akhir pekan ini.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 371,65 poin atau sekitar 1,06 persen ke posisi 35.462,78. Indeks S&P 500 mendaki 0,84 persen menjadi 4.521,54. Indeks Nasdaq bertambah 1,28 persen menjadi 14.194,45. Indeks kapitalisasi kecil Russell 2000 naik lebih dari 1,6 persen.

Hasil laba perusahaan mendorong pergerakan saham pada perdagangan Selasa, 8 Februari 2022. Saham Harley-Davidson melompat lebih dari 15 persen setelah perseroan melaporkan keuntungan mengejutkan pada kuartal IV 2021.

Saham Amgen dan Chegg masing-masing naik 7,8 persen dan hampir 16 persen seiring laporan terbaru kuartalan. Saham American Express naik 3,3 persen dan JP Morgan menguat 1,9 persen sehingga mendorong kenaikan indeks Dow Jones.

“Indeks S&P 500 membalikkan kerugian karena wall street berotasi menjadi saham material, teknologi dan keuangan,” ujar Analis Senior Oanda, Edward Moya, dilansir dari CNBC, Rabu, 9 Februari 2022.

Ia menambahkan, selain musim laporan keuangan, investor bersiap untuk hadapi laporan inflasi. Rotasi saham diprediksi berlanjut. “Saat ini traders menemukan nilai dalam teknologi dan merangkul saham keuangan karena imbal hasil obligasi global terus meningkat,” kata dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya