Bursa Saham Asia Beragam Imbas Investor Cermati Sentimen Inflasi hingga Suku Bunga

Bursa saham Asia beragam pada perdagangan Selasa 8 Februari 2022 dipengaruhi sentimen inflasi dan suku bunga.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Feb 2022, 09:58 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2022, 09:58 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia-Pasifik bervariasi pada perdagangan Selasa pagi (8/2/2022) karena investor mengabaikan kerugian yang terjadi di Bursa Amerika Serikat atau Wall Street pada Senin, 7 Februari 2022 waktu setempat.

Di bursa saham China cenderung melemah pada awal sesi perdagangan. Indeks Shanghai melemah dan indeks Shenzhen susut 0,64 persen. Di Hong Kong, indeks Hang Seng melemah 0,52 persen.

Di kawasan Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 0,46 persen pada awal perdagangan. Indeks Topix naik 0,55 persen. Sayangnya saham kolongmerat, SoftBank Group naik 0,7 persen. Sebelumnya Financial Times melaporkan penjualan perusahaan chip Arm ke Nvidia belum terlaksana.

Di tempat lain, Indeks Kospi Korea Selatan melonjak 0,69 persen. Saham pembuat chip SK Hynix juga meroket 2 persen.

Indeks saham S&P/ASX 200 diperdagangkan 1,1 persen lebih tinggi pada Selasa, 8 Februari 2022. Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang juga ikut menguat sebesar 0,18 persen.

Pada Senin 7 Februari 2022 waktu setempat, saham di Wall Street jatuh secara bersamaan. Indeks Nasdaq Composite mengalami penurunan terburuk di antara indeks utama di AS yakni 0,58 persen menjadi 14.015.67.

Indeks S&P 500 juga anjlok 0,37 persen menjadi 4.483,87. Hanya Indeks Dow Jones Industrial Average yang naik 1,39 poin menjadi 35.091,13.

Pasar global terus melihat gelombang volatilitas karena investor terus menilai prospek berbagai sentimen. Mulai dari normalisasi kebijakan bank sentral, ekspektasi kenaikan upah yang cepat di AS dapat menyebabkan Federal Reserve meningkatkan suku bunga lebih tinggi tahun ini .

"Setidaknya untuk saat ini, inflasi dan pemikiran bank sentral terkait sejauh ini tetap menjadi pengaruh yang lebih besar pada sentimen pasar," ujar Head of Foreign Exchange Strategy di National Australia Bank  Ray Attrill, dikutip dari laman CNBC, Selasa (8/2/2022).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Indeks Dolar AS

Indeks Dolar AS

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Orang-orang berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Bursa saham Asia turun setelah Korea Utara (Korut) melepaskan rudalnya ke Samudera Pasifik. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Indeks dolar AS dengan sekelompok mata uang acauan global lainnya berada di 95,399. Perolehan ini mengindikasikan kemerosotan dari lebvel sebelumnya dari level di sekitar 95,2 yang terlihat akhir pekan lalu.

Yen Jepang diperdagangkan pada 115,07 per dolar AS menyusul penguatan pada Senin, 7 Februari 2022.  Dolar Australia berada di USD 0,7126 setelah Senin, 7 Februari 2022 naik dari sekitar USD 0,708.

 

Reporter: Ayesha Puri

Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya