Bukalapak Ajak Konsumen Tingkatkan Security Awareness Lewat 4 Aman 5 Sempurna

Selain membagikan konten edukasi 4 AMAN 5 Sempurna di akun media sosial, BukaBantuan menggelar BukaBantuan MeetUp!

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 22 Apr 2022, 16:21 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2022, 16:21 WIB
Ilustrasi Selamat Hari Konsumen Nasional (Foto: PT Bukalapak.com Tbk)
 Ilustrasi Selamat Hari Konsumen Nasional (Foto: PT Bukalapak.com Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukalapak.com (BUKA) atau Bukalapak, melalui unit layanan BukaBantuan kembali mengkampanyekan security awareness bertema 4 AMAN 5 Sempurna. Yakni kependekan dari Antisipasi, Menjaga kerahasiaan, Atur ulang password, Nyalakan TFA (Two Factor Authentication).

Agar menjadi 5 Sempurna, hubungi BukaBantuan jika menemukan sesuatu yang mencurigakan pada akun atau transaksi yang dilakukan di Bukalapak.

Kampanye tersebut kembali digaungkan bertepatan dengan momentum Hari Konsumen Nasional (Harkonas) yang jatuh pada 20 April.

"Harkonas adalah momen yang tepat bagi kami untuk kembali mengajak dan mengingatkan seluruh konsumen Bukalapak agar terus menjaga keamanan dalam bertransaksi online, di samping upaya kami untuk terus meningkatkan sistem keamanan di platform Bukalapak," ujar VP of Customer Satisfaction Management Bukalapak, Tine Ervina, ditulis Jumat (22/4/2022).

Selain itu, kampanye tersebut juga untuk mengantisipasi risiko kejahatan siber yang mungkin saja terjadi seiring peningkatan transaksi saat momen Lebaran. Risiko kejahatan adalah risiko yang dihadapi oleh seluruh industri, tidak hanya industri marketplace seperti Bukalapak.

“Di momen menjelang lebaran seperti saat ini,di mana transaksi cenderung meningkat, risiko itu tentunya meningkat juga. Karena itu, perpaduan peningkatan keamanan di Bukalapak dan partisipasi konsumen dalam menjaga keamanan saat bertransaksi sangat penting untuk menghadapi risiko ini”, lanjutnya.

Selain membagikan konten edukasi 4 AMAN 5 Sempurna di akun media sosial, BukaBantuan menggelar BukaBantuan MeetUp!

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

BukaBantuan MeetUp

PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) umumkan kinerja keuangan untuk kuartal IV yang berakhir Desember 2021 (Dok:Bukalapak)
Bukalapak

BukaBantuan MeetUp! adalah wadah bagi penggiat dan expertise untuk berbagi ilmu dan pengalaman seputar customer service dan beragam topik lainnya terkait pelanggan melalui fun talkshow di Instagram BukaBantuan.

BukaBantuan MeetUp! edisi Harkonas 2022 menghadirkan pembicara dari Bukalapak, Mitra Bukalapak, serta perwakilan Juragan Mitra Bukalapak sebagai konsumen Bukalapak untuk membahas sekaligus mengedukasi tentang keamanan transaksi digital.

Melalui kampanye keamanan bertransaksi di Harkonas ini, Bukalapak dapat terus bertumbuh bersama, di mana para konsumen dapat menjadi smart consumers, sementara Bukalapak dapat menjadi platform transaksi online yang aman dan nyaman.

Pencarian Produk Toko Kelontong Online di Bukalapak Melambung

Bukalapak
Bukalapak

Sebelumnya, pencarian kata kunci produk-produk toko kelontong di Bukalapak selama pandemi COVID-19 melonjak signifikan hingga 337 persen.

Bisnis warung dan toko kelontong sempat mengalami musim paceklik kala perusahaan minimarket waralaba secara agresif meluaskan jaringan hingga ke pelosok daerah. Akan tetapi, pandemi COVID-19 di Indonesia memicu dimulainya babak baru bisnis toko kelontong dari offline ke online.

Pandemi COVID-19 di Indonesia pertama kali tercatat pada 2 Maret 2020. Hampir dua tahun setelah kasus terdeteksi, pandemi ini ternyata mengubah cara orang beraktivitas, termasuk dalam belanja produk bahan makanan ringan.

Bisnis toko kelontong mampu menempatkan diri dengan baik di platform online ketika orang-orang dihadapkan pada keterbatasan mobilitas akibat pandemi. Dengan eksistensi digital yang menembus batas ruang dan jarak, belanja dari toko kelontong kembali menjadi tren bagi khalayak banyak.

Contoh sederhana saja, rata-rata pencarian kata kunci produk-produk toko kelontong di Bukalapak selama pandemi meningkat hingga 337 persen berbanding fase sebelum pandemi. Namun, adakah ukuran yang lebih nyata untuk memvalidasi tren belanja sembako online dari toko kelontong?

Dengan meneliti lapak yang berjualan di halaman kategori “Food” dan subkategori “Makanan”, “Minuman”, “Cemilan Snack”, “Dairy Product”, “Bumbu”, dan “Makanan Jadi” di Bukalapak, BukaReview merangkum sejumlah temuan yang bisa digunakan untuk memahami perilaku pasar terhadap toko kelontong online.

Beberapa di antaranya adalah:

-Rataan nilai belanja di toko kelontong online selama pandemi meningkat 24 persen dibandingkan dengan periode belanja sebelum pandemi.

-Makanan Jadi dan Bumbu Dapur merupakan dua di antara empat kategori produk kebutuhan dasar yang mengalami peningkatan transaksi selama pemberlakuan PPKM Darurat.

-Total jumlah transaksi produk bernutrisi juga naik selama PPKM Darurat, seperti produk olahan susu, buah-buahan, dan madu.

Toko kelontong online adalah solusi yang ideal dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga di tengah pandemi yang belum usai.

Merujuk jumlah rataan nilai belanja dan total transaksi yang terus meningkat, konsumen juga terindikasi mulai menikmati kemudahan belanja bahan makanan dan minuman secara online.

"Pilihan produk yang bervariasi dan berkualitas baik, harga yang kompetitif, serta layanan pengantaran yang cepat–pesanan bahkan bisa diantar pada hari yang sama, menjadi faktor pendukung belanja kebutuhan dasar secara online. Lebih praktis bagi pembeli sekaligus mengurangi potensi kerumunan,” tutur Senior Content Manager, BukaReview, Erry Febrian  dalam keterangan tertulis dikutip Kamis, 20 Januari 2022.

Metodelogi Penelitian

Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)
Bukalapak

Riset tentang pertumbuhan toko kelontong online menggunakan data search impression, rataan nilai belanja, dan total transaksi di halaman subkategori “Makanan”, “Minuman”, “Cemilan Snack”, “Dairy Product”, “Bumbu”, dan “Makanan Jadi” di platform Bukalapak.

Data yang digunakan untuk riset merupakan data aktivitas belanja pada periode pandemi dan pra-pandemi di Indonesia. Kami juga menggunakan periode PPKM Darurat dan pra-PPKM Darurat sebagai rentang periode riset.

Rentang periode pandemi yang menjadi sampel adalah antara 2 Maret 2020 dan 31 Agustus 2021. Rentang periode pra-pandemi yang menjadi sampel adalah antara 1 September 2018 dan 1 Maret 2020.

Rentang periode PPKM Darurat yang menjadi sampel adalah antara 3 Juli 2021 dan 23 Agustus 2021. Rentang periode pra-PPKM Darurat yang menjadi sampel adalah antara 4 Mei 2021 dan 2 Juli 2021.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya