Jasa Marga Serap Belanja Modal Rp 844,3 Miliar pada Kuartal I 2022

Total belanja modal konsolidasi terdiri dari belanja modal di level induk maupun anak perusahaan Jasa Marga sebesar Rp 9,11 triliun pada 2022.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 27 Jun 2022, 15:42 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2022, 15:42 WIB
Tol Jakarta-Cikampek
PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sejumlah rekayasa lalu lintas yang saat ini tengah berlangsung di Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek. (Dok. Jasa Marga)

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) baru merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 844,3 miliar hingga kuartal I 2022. Jasa Marga merencanakan belanja modal hingga Rp 9,11 triliun pada 2022.

Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menuturkan, total belanja modal konsolidasi terdiri dari belanja modal di level induk maupun anak perusahaan Jasa Marga sebesar Rp 9,11 triliun pada 2022.

“Penyertaan capex konsolidasi sampai dengan triwulan I 2022 lebih rendah yaitu 36,9 persen dari rencana karena disesuaikan dengan kebutuhan setoran modal anak perusahaan capex induk serta penyesuaian terhadap investasi bisnis prospektif,” kata Subakti Syukur dalam RDP Komisi VI DPR RI secara virtual, Senin (27/6/2022).

Adapun uraian rencana belanja modal Jasa Marga, yaitu belanja modal induk Rp 5,6 triliun, belanja AP konsesi jalan tol Rp 4,07 triliun, serta belanja modal AP Pengoperasian Jalan Tol dan Prospektif Rp 1,79 triliun. 

Total belanja modal sebelum konsolidasi sebesar Rp 9,54 triliun dan total belanja modal konsolidasi sebesar Rp 9,11 triliun.

“Berbagai program kerja yang direncanakan di 2022, ini target pendapatan usaha di luar konstruksi adalah sebesar  Rp 13,381 triliun dengan beban usaha di luar konstruksi sebesar Rp 7,75 triliun,” ujar Subakti.

Dia menambahkan, laba bersih yang diatribusikan ke induk dalam RKP 2022 sebesar Rp 98,2 miliar dan sampai dengan kuartal I 2022 diperoleh laba bersih sebesar Rp 392,8 miliar yang cukup jauh melebihi rencana. Hal ini karena disebabkan oleh pendapatan tol yang terealisasi sebesar 3,2 persen di atas rencana seiring dengan peningkatan volume lalu lintas.

Beban usaha di luar konstruksi terdapat efisiensi sebesar 9,2 persen sebagai upaya perseroan dalam melakukan pengendalian beban usaha.

Beban bunga berhasil ditekan sebesar 26,5 persen dari rencana karena keberhasilan Jasa Marga dalam melakukan refinancing kredit investasi serta belum terealisasinya kenaikan suku bunga dari Bank Indonesia (BI).

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Belanja Konstruksi

Ilustrasi jalan tol Jasa Marga (Dok: PT Jasa Marga Tbk)
Ilustrasi jalan tol Jasa Marga (Dok: PT Jasa Marga Tbk)

Sementara itu, belanja konstruksi jalan tol sebesar Rp 507 miliar digunakan untuk konstruksi jalan tol Jogja-Solo, Jogja-Bawean, Jakarta-Cikampek Selatan dan Manado Bitung serta belanja modal operasional jalan tol.

“Kami juga terus berupaya untuk menjaga rasio-rasio keuangan yang menjadi parameter kinerja dan kesehatan perusahaan melalui berbagai inisiatif dan strategi khusus pada setiap lini bisnisnya,” ungkapnya.

Subakti menuturkan, Jasa Marga juga fokus dalam melakukan efisien beban usaha khususnya beban operasional meningkatkan pengendalian terhadap pengeluaran capex dengan mengatur jadwal penyelesaian proyek serta tentunya mengoptimalkan portofolio portofolio bisnis perusahaan dengan juga melakukan berbagai strategi termasuk aspek recycle.

"Selain itu, JSMR terus menggali sumber pendanaannya optimal termasuk melawan refinancing kredit investasi dan menyiapkan berbagai skema pendanaan yang inovatif dalam rangka menjaga likuiditas dan posisi keuangan perusahaan agar tetap solid," ujar dia.

Mobilitas di Tol Meningkat Topang Pendapatan Jasa Marga pada Kuartal I 2022

Lima ruas bagian dari Tol Trans Jawa yang dikerjakan oleh Jasa Marga dan Waskita Karya siap diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). (Dok Kementerian BUMN)
Lima ruas bagian dari Tol Trans Jawa yang dikerjakan oleh Jasa Marga dan Waskita Karya siap diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). (Dok Kementerian BUMN)

Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mampu membuka kuartal pertama 2022 dengan kinerja sangat positif. PT Jasa Marga Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 392,8 miliar. Naik 142,7 persen atau Rp 231 miliar dibandingkan kuartal I 2021.

Pada periode tersebut, PT Jasa Marga Tbk mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 3,2 triliun atau tumbuh 16 persen yang merupakan kontribusi dari kinerja pendapatan tol sebesar Rp 2,9 triliun atau naik 15,7 persen. Serta kinerja pendapatan usaha lain sebesar Rp 257,8 miliar atau naik 9,6 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

"Beroperasinya ruas-ruas jalan tol baru dan adanya peningkatan mobilisasi masyarakat menjadi katalis positif terhadap kenaikan volume lalu lintas Perseroan,” ungkap Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Dwimawan Heru dalam keterangan resmi, ditulis Sabtu, 14 Mei 2022.

Tidak hanya itu, Heru menambahkan perseroan pada kuartal ini juga mampu merealisasikan pertumbuhan EBITDA sebesar 12,7 persen atau tercatat sebesar Rp 2,2 triliun. Di mana EBITDA margin mencapai 68,1 persen.

Hingga kuartal I 2022, Jasa Marga menambah jalan tol operasi dengan pengoperasian jalan tol Manado-Bitung Ruas Danowudu-Bitung sepanjang 13,42 Km.

Pengoperasian dari seksi akhir jalan tol Manado-Bitung ini melengkapi ruas yang lebih dulu dioperasikan pada September 2020 lalu yaitu Ruas Manado-Danowudu sepanjang 26,35 Km.

Jalan Tol Jasa Marga

FOTO: Penyesuaian Tarif Tol JORR
Kendaraan melintasi Gerbang Tol Pondok Ranji di Tangerang Selatan, Banten, Senin (18/1/2021). PT Jasa Marga (Persero) Tbk melakukan penyesuaian tarif tol lingkar luar Jakarta (JORR) seperti W2S, W2U, S, E, Ulujami-Pondok Aren, ATP, dan Bintaro Viaduct-Pondok Ranji. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Tidak hanya menambah panjang jalan tol operasi, di Januari 2022, Konsorsium Jasa Marga (JSMR) melalui PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC) yang merupakan Badan Usaha jalan tol (BUJT) Konsorsium BUMN-Swasta pemenang lelang pembangunan jalan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, menandatangani Perjanjian Pengusahaan jalan tol (PPJT) jalan tol tersebut.

"Dengan total panjang 206,65 Km, menjadikan ruas ini sebagai jalan tol terpanjang di Indonesia, dengan nilai investasi sebesar Rp 56 triliun dan masa konsesi selama 40 tahun," kata Heru.

Dengan bertambahnya panjang jalan tol operasi dan konsesi pada kuartal I 2022, perseroan masih memegang posisi market leader di industri jalan tol.

Yakni dengan total panjang jalan tol yang telah beroperasi hingga kuartal I 2022 adalah sepanjang 1.260 Km, setara 51 persen jalan tol beroperasi di seluruh Indonesia. Sementara itu, total konsesi jalan tol yang dimiliki oleh Jasa Marga hingga akhir 2021 mencapai 1.809 Km di seluruh Indonesia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya