Liputan6.com, Jakarta - PT Mitra Energi Persada Tbk (KOPI), emiten bergerak di sektor energi dan penjualan gas alam telah menandatangani perjanjian sewa untuk pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) kapasitas 4,63 MW dan PT Domas Agrointi Prima.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (23/7/2022), PT Mitra Energi Persada Tbk menandatangani perjanjian sewa tersebut denpEMgan PT Domas Agrointi Prima pada 7 Juli 2022.Perjanjian itu terkait penyediaan unit mesin combine heat and power (CHP) untuk pemenuhan kebutuhan listrik high pressure steam dan low pressure steam di pablik oleochemical milik DAP yang berlokasi di Kuala Tanjung.
Baca Juga
Proyek ini meliputi pengadaan atas pembangkit listrik tenaga gas kapasitas 4,63 MW dikombinasi dengan boiler kapasitas 2,8 TPH high pressure steam dan 15,74 TPH Low Pressure Steam (Unit CHP) serta jasa O&M atas unit CHP tersebut.
Advertisement
Nilai proyek itu sebesar Rp 170,14 miliar termasuk IDC. Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 30 September 2021, nilai dari proyek tersebut adalah 190,97 persen terhadap jumlah ekuitas perseroan.
Perseroan telah melaksanakan sejumlah persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17/POJK.04/2020 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha utama di antaranya adalah mendapatkan penilaian atas kewajaran dari penilai independent dan telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berdasarkan RUPSLB pada 29 Maret 2022.
“Pelaksanaan transaksi ini diharapkan mendukung kegiatan operasional perseroan, meningkatkan pendapatan dan kelangsungan usaha perseroan,” tulis perseroan.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 22 Juli 2022, saham KOPI melemah 0,93 persen ke posisi Rp 535 per saham. Saham KOPI dibuka turun lima poin ke posisi Rp 535 per saham. Saham KOPI berada di level tertinggi dan terendah Rp 535 per saham.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja IHSG pada 18-22 Juli 2022
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak pada periode 18-22 Juli 2022. Penguatan IHSG ditopang dari sentimen positif data ekonomi Indonesia dan harga komoditas.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (23/7/2022), IHSG melejit 3,53 persen ke posisi 6.886,96 pada pekan ini dari pekan lalu 6.651,90. Kapitalisasi pasar bertambah 3,37 persen menjadi Rp 9.067,93 triliun. Kapitalisasi pasar naik sekitar Rp 295 triliun dari pekan lalu Rp 8.772,66 triliun.
Adapun peningkatan signifikan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian yang mencapai Rp 11,72 triliun. Rata-rata nilai transaksi harian itu naik 12,82 persen dari pekan lalu Rp 10,39 triliun. Rata-rata frekuensi harian bursa naik 11,82 persen menjadi 1.123.557 transaksi dari 1.004.832 transaksi pada penutupan pekan lalu.
Rata-rata volume transaksi harian bursa juga meningkat 6,43 persen menjadi 18,75 miliar saham dari 17,61 miliar saham pada penutupan perdagangan pekan sebelumnya.
Pada Jumat, 22 Juli 2022, investor jual saham Rp 379,62 miliar. Sepanjang 2022, investor asing membukukan aksi beli Rp 56,94 triliun.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Prediksi IHSG
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG didominasi pergerakan dan sentimen bursa global. Hal ini seiring laba perusahaan di Amerika Serikat cenderung berkinerja baik. “Selain itu, pergerakan harga komoditas juga turut mempengaruhi pergerakan IHSG,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Dari dalam negeri, rilis data ekonomi seperti surplus neraca perdagangan pada Juni 2022, suku bunga acuan bertahan di 3,5 persen dan ada kebijakan pungutan ekspor crude palm oil (CPO) bayangi IHSG.
Pada pekan depan, Herditya prediksi, IHSG berpeluang naik terbatas dengan kisaran support 6.800 dan resistance 6.940.
“Untuk sentimen akan ada FOMC Meeting yang kami perkirakan kurang lebih akan mempengaruhi pergerakan IHSG,” kata dia.
Ia menambahkan, secara konsensus dapat diketahui The Federal Reserve atau the Fed akan meningkatkan kembali suku bunga acuannya. Selain itu, untuk rilis laporan keuangan emiten di Indonesia diperkirakan juga dapat mempengaruhi pergerakan emitennya.
Pencatatan Saham dan Obligasi
Selama sepekan ini, terdapat dua pencatatan perdana saham, yaitu PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI) yang tercatat pada Senin, 18 Juli 2022 sebagai Perusahaan Tercatat ke-26 di BEI pada 2022.
DEWI bergerak pada sektor Consumer Non-Cyclicals dengan sub sektor Food & Beverage. Adapun industri dari DEWI adalah Agricultural Products dengan sub industri fish, meat, & poultry.
Kemudian pada Rabu, 20 Juli 2022 PT Tera Data Indonusa Tbk (AXIO) sebagai Perusahaan Tercatat ke-27 2022 resmi melantai di BEI. AXIO merupakan perusahaan yang bergerak pada sektor Technology dengan sub sektor Technology Hardware & Equipment. Adapun Industri dan sub industri AXIO adalah Computer Hardware. DEWI dan AXIO tercatat pada Papan Pengembangan BEI.
Selain pencatatan perdana saham, pada pekan ini terdapat pula pencatatan tiga obligasi di BEI. Diawali pada Senin, 18 Juli 2022, PT Medikaloka Hermina Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Medikaloka Hermina Tahap II Tahun 2022 dengan nilai nominal sebesar Rp 100 miliar.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) memberikan peringkat idAA (Double A) untuk obligasi ini, sedangkan yang bertindak sebagai Wali Amanat adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Kemudian pada Selasa, 19 Juli 2022, PT Duta Anggada Realty Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Duta Anggada Realty Tahap I Tahun 2022 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 300 miliar.
Advertisement
Total Emisi Obligasi
Hasil pemeringkatan dari PT Kredit Rating Indonesia untuk Obligasi adalah irBBB+ (Triple B Plus). PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI Tahap I Tahun 2022 yang resmi dicatatkan di BEI pada Kamis, 21 Juli 2022. Obligasi tersebut bernilai Rp 5 triliun dengan peringkat idAAA (Triple A) yang ditetapkan oleh PEFINDO. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menjadi Wali Amanat dalam emisi ini.
Dengan pencatatan obligasi tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang 2022 adalah 69 emisi dari 54 emiten senilai Rp85,48 triliun.
Sedangkan secara keseluruhan total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 493 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp439,72 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 121 Emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 154 seri dengan nilai nominal Rp4.869,64 triliun dan USD211,84 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp4,03 triliun.