Emiten Pengelola Kebab Baba Rafi Jadi Pendatang Baru di BEI Jumat 5 Agustus 2022

PT Sari Kreasi Boga Tbk sebagai perusahaan tercatat ke-34 pada 2022 yang mencatatkan saham perdana dengan kode RAFI.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 05 Agu 2022, 08:15 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2022, 08:15 WIB
IHSG Ditutup Menguat
Karyawan melintasi layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Sari Kreasi Boga Tbk, emiten pengelola waralaba Kebab Rafi mencatatkan saham perdana pada perdagangan Jumat (5/8/2022) di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI).

PT Sari Kreasi Boga Tbk sebagai perusahaan tercatat ke-34 pada 2022 yang mencatatkan saham perdana dengan kode saham RAFI. Jumlah saham yang dicatatkan sebesar 3,12 miliar saham yang terdiri dari saham pendiri 2,18 miliar saham dan penawaran umum kepada masyarakat atau initial public offering (IPO) sebesar 948,09 juta saham dengan nilai nominal Rp 15 per saham. Harga penawaran saham Rp 126 per saham. Perseroan meraup dana sekitar Rp 119,45 miliar dari IPO.

Selain itu, perseroan juga catatkan waran seri  I sebesar 474,045 juta dengan harga pelaksanaan waran Rp 158 per waran.

Setiap pemegang dua saham yang ditawarkan berhak memperoleh satu waran seri I. Setiap waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham perseroan yang dikeluarkan dari portepel dengan harga pelaksanaan Rp 158 setiap waran seri I.

PT Sari Kreasi Boga Tbk akan memakai dana IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan pelunasan pembayaran rencana transaksi akuisisi PT Lazizaa Rahmat Semesta sebesar Rp 13 miliar dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Modal kerja itu digunakan untuk pembelian bahan baku waralaba, bahan baku segar, sewa gudang, biaya gaji karyawan dan pemelihraan.

"Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I, jika dilaksanakan oleh pemegang waran, akan digunakan untuk penambahan modal kerja perseroan,” tulis perseroan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Jadwal Waran

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Untuk jadwal waran yaitu tanggal mulai perdagangan saham dan waran seri I pada 5 Agustus 2022, tanggal akhir perdagangan waran seri I di pasar regular dan negosiasi pada 2 Agustus 2023, tanggal berakhir perdagangan waran seri I di pasar tunai pada 4 Agustus 2023.

Kemudian periode awal pelaksanaan waran seri I pada 6 Februari 2023, dan periode akhir pelaksanaan waran seri I pada 7 Agustus 2023.

Untuk melaksanakan IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Investindo Nusantara Sekuritas dan PT KB Valbury Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Adapun jumlah saham free float perseroan per 5 Agustus 2022 yang tidak di lock-up sebesar 948,09 juta saham atau 30,31 persen.

Sementara itu, sesuai POJK Nomor 25/POJK.04/2017 dan surat pernyataan yang diteken oleh masing-masing pemegang saham perseroan per 13 April 2022 menyatakan dengan sesungguhnya PT Globalasia Capital Investama, Jadug Trimulyo Ainul Amri, Yuni Ayuningsih, Nilamsari.

Selain itu, Fuad Iskandar, Velliq Arsapranata, Joe Steven, Nur Arief Budiyanto, dan Yuli Prasetya Adi sebagai pemegang saham Perseroan, yang mendapatkan saham dengan harga perolehan di bawah harga IPO, tidak akan mengalihkan sebagian atau seluruh saham tersebut hingga delapan bulan setelah Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham menjadi efektif.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Alami Kelebihan Permintaan

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, IPO PT Sari Kreasi Boga Tbk juga alami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 75,75 kali saat penawaran umum perdana pada 1-3 Agustus 2022.

Investment Banking Division PT Investindo Nusantara Sekuritas Zharfan Dhaifullah selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) SKB Food menuturkan, jumlah pemesanan saham pada IPO dengan sistem penawan umum elektronik cukup tinggi.

Tercatat sebanyak 21 ribu pemesan dengan jumlah pemesanan sebanyak 12,44 miliar saham atau setara sebesar Rp1,57 Triliun.

Untuk penjatahan terpusat (pooling) jumlah pemesanan mencapai 11,65 miliar saham sehingga terjadi oversubscribed hampir 82 kali. Adapun secara total terjadi oversubscribed sebanyak 13 kali pada sepanjang Penawaran Umum berlangsung.

"Pesanan yang masuk ada 120,243 juta lot untuk pooling atau oversubscribed hampir 82 kali (81,90 kali) dari pooling yang ditawarkan," ujar dia.

Sedangkan pesanan untuk penjatahan pasti (Fixed Allotment) tercatat sebanyak 7,893 juta lot sehingga total pesanan mencapai sebanyak 128,136 juta lot terhadap saham RAFI atau mencerminkan 1.351,53 persen yang setara lebih dari Rp1,56 triliun dari total saham yang ditawarkan SKB Food pada proses IPO ini.

Seperti diketahui, SKB Food menawarkan sebanyak-banyaknya 9,4 juta lot atau sebanyak 948.090.000 Saham Biasa Atas Nama yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel, dengan nilai nominal Rp15 setiap saham. 

Jumlah tersebut mewakili sebanyak-banyaknya 30,31 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham (Saham yang Ditawarkan) dan terbentuk harga perdana sebesar Rp126 per saham.

 

Harapan Perseroan

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham RAFI akan resmi dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 5 Agustus 2022 dan akan dilakukan secara offline pada Opening Bell Ceremony di gedung BEI, Jakarta.

Komisaris Utama SKB Food, Jadug Trimulyo Ainul Amri, berharap tingginya minat investor terhadap penawaran saham RAFI menjadi motivasi bagi pelaku usaha UMKM Indonesia untuk terus berkembang, menjalankan prinsip tata kelola yang baik, dan terus adaptif serta inovatif menghadapi tingginya dinamika yang terjadi seperti saat ini.

"Semoga tingginya apresiasi pasar terhadap penawaran saham RAFI yang kita tahu berawal dari gerobakan di lantai trotoar sampai bisa melantai di Bursa saham ini juga menjadi cermin kekuatan dan kebanggaan UMKM Indonesia yang mampu bertahan dan cepat bangkit di tengah pandemi," ujar komut berusia 26 tahun tersebut dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, (5/8/2022).

Perseroan percaya ada banyak lagi UMKM Indonesia hebat lainnya yang selama ini turut serta menopang perekonomian negara sehingga mampu lepas dari segala kesulitan perekonomian global.

Direktur Utara (Dirut) SKB Food Eko Pujianto menambahkan, tingginya minat investor itu menjadi bukti bahwa UMKM bisa naik kelas. Dia menyebut setiap usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh tidak akan mengkhianati hasil. Eko mengatakan, perjalanan SKB Food sampai ke lantai bursa cukup panjang dan melewati banyak fase.

”SKB Food awalnya adalah UMKM, kemudian 2017 secara internal kami berbenah sehingga bisa menerapkan budaya korporasi. Di masa pandemi kami bisa bertahan dan justru makin berkembang, sampai akhirnya sekarang bisa melakukan IPO dengan harapan berkembang bisa lebih baik lagi,” ujar CEO kelahiran Ponorogo yang menjadi CEO termuda di Indonesia saat IPO tersebut.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya