Leyand International Tunda RUPSLB untuk Rights Issue

PT Leyand International Tbk (LAPD) mengumumkan penundaan rencana RUPSB 26 Oktober 2022. Ada apa?

oleh Pipit Ika RamadhaniElga Nurmutia diperbarui 23 Sep 2022, 10:37 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2022, 10:37 WIB
FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Leyand International Tbk (LAPD) menunda rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang rencananya digelar 26 Oktober 2022.

Rapat tersebut setali dengan rencana perseroan untuk melakukan panambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

"Perseroan bermaksud menyampaikan informasi bahwa perseroan menunda rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang semula direncanakan tanggal 28 Oktober 2022," ungkap Sekertaris Perusahaan PT Leyand International Tbk, Alie Budi Susanto dalam keterbukaan informsi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (23/9/2022).

Perseroan gelar RUPSLB dalam rangka meminta restu pemegang saham mengenai rencana rights issue. Dalam aksi tersebut, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 3,02 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp 50 per saham.

Jika ada sisa saham baru yang tidak diambil pemegang HMETD, Rustono Fulia, PT Indoraya Tunggal Pratama, PT Rusco Logostik Internasional dan David Fulia, akan bertindak sebagai pembeli siaga. Setelah pelaksanaan rights issue, Leo Andyanto akan menyerahan pengendalian perseroan kepada Rustoni Fulia sebagai pengendali baru, dan pengendali baru akan melakukan penawaran tender wajib (tender offer).

Perseroan berencana mengalokasikan 93 persen dana hasil rights issue atau senilai Rp 139,86 miliar untuk pengambilalihan saham PT Rusindo Eka Raya (RAR) yang dimiliki oleh Rustono Fulia, PT Indoraya Tunggal Pratama, PT Rusco Logistik Internasional dan David Fulia sebanyak-banyaknya 117.882 lembar saham atau 99,8 persen kepemilikan saham dalam RER.

Penyetoran modal dalam HMETD adalah dengan menggunakan setoran dalam bentuk lain selian uang (inberg) oleh pada pembeli siaga sebanyak-banyaknya 2.797.200.000 lembar saham RER atau senilai Rp 139,86 miliar.

Sisanya sekitar 7 persen akan digunakan untuk modal kerja dan pengembangan usaha Leyand International. Adapun susunan pemegang saham perseroan saat ini mayoritas atau 30,26 persen dimiliki oleh PT Layman Holdins PTE. LTD, dan masyarakat 23,9 persen. Kemudian PT Intiputra Bumitara memegang 19,17 persen, Keraton Investment Ltd 12,81 persen, Nany Indrawati Susanto 8,75 persen, dan Leo Andayanto 5,73 persen.

Rencana Rights Issue LAPD

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

PT Leyand International Tbk (LAPD) bergerak di bidang industri pembangkit tenaga listrik dan energi akan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue. 

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa, 20 September 2022 Leyand International akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 3,02 miliar lembar saham  seri B atas nama dengan nilai nominal Rp 50 per saham.

Jumlah saham yang akan diterbitkan tersebut akan bergantung pada keperluan dana Perseroan dan harga dari pelaksanaan right issue.

Perseroan juga menyebutkan, rights issue ini akan dilakukan setelah mendapatkan persetujuan yang akan diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 26 Oktober 2022.

Kemudian, pada saat pelaksanaan rights issue, jika ada sisa saham baru yang tidak di diambil oleh pemegang HMETD, Rustono Fulia, PT Indoraya Tunggal Pratama, PT Rusco Logistik Internasional dan David Fulia akan bertindak sebagai pembeli siaga dalam right issue.

Lalu, keempat pembeli siaga tersebut akan melaksanakan kewajiban penyetorannya untuk mengambil bagian atas sisa saham yang tidak diambil bagian oleh pemegang HMETD dengan melakukan penyetoran dalam bentuk lain (inbreng), dan secara tunai yang akan dilakukan oleh Rustono Fulia.

 

Pemakaian Dana Rights Issue

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan berencana menggunakan seluruh dana tersebut dalam beberapa hal, sekitar 93 persen atau senilai Rp 139,86 miliar untuk pengambilalihan saham PT. Rusindo EkaRaya (RER) yang dimiliki oleh Rustono Fulia, PT Indoraya Tunggal Pratama, PT Rusco Logistik Internasional dan David Fulia sebanyak-banyaknya 117.882 lembar saham atau 99,9 persen persen kepemilikan saham dalam RER.

“Sisanya sekitar 7 persen, setelah dikurangi dengan biaya emisi PMHMETD, akan digunakan untuk modal kerja dan pengembangan usaha di Perseroan,” tulis Perseroan, dikutip Selasa, 20 September 2022.

 

Indikasi Jadwal RUPS:

Pemberitahuan kepada OJK perihal rencana RUPS: 12 September 2022

Iklan pengumuman rencana RUPS melalui situs web Bursa Efek dan situs web Perseroan Perseroan: 19 September 2022

Pengumuman Keterbukaan Informasi mengenai rencana PMHMETD:19 September 2022

Tanggal DPS Recording Date: 3 Oktober 2022

Iklan panggilan RUPS melalui situs web Bursa Efek dan situs web Perseroan: 4 Oktober 2022

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa: 26 Oktober 2022

Bakal Gelar Sederet Aksi Korporasi, Leyand International Harap Suspensi Dibuka

IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Leyand International Tbk (LAPD) berencana melakukan aksi korporasi agar penghentian sementara (suspensi) dibuka oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Penghentian sementara tersebut dilakukan karena perseroan tidak membukukan pendapatan sejak 31 Maret 2020. 

"Dengan rencana aksi korporasi yang sedang dilaksanakan, sangat diharapkan suspensi dapat dibuka seiring dengan progress aksi korporasi,” kata Direktur Utama Leyand International, Risming Andyanto dalam paparan publik, Jumat, 1 Juli 2022.

Adapun sejumlah aksi korporasi yang akan dilaksanakan oleh Leyand International, yakni persiapan pelaksanaan PM-HMETD (Penambahan Modal Penawaran Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu), RUPSLB sehubungan PM-HMETD, kuartal IV 2022: PM-HMETD,kuartal IV 2022-2023: tender offer Wajib.

"Rencana aksi korporasi kami adalah persiapan pelaksanaan PM-HMETD sedang berjalan, RUPSLB yang akan dilaksanakan sehubungan PM-HMETD, kuartal IV 2022: PM-HMETD selesai, kuartal IV 2022-2023: Tender Offer Wajib akan dilaksanakan,” ungkapnya. 

 

 

Rencana Perseroan

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Adapun sejumlah rencana perseroan antara lain:

-Melakukan Penambahan Modal Penawaran Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHETD) dengan tujuan untuk mengambil alih 99 persen kepemilikan saham di PT Rusindo Eka Raya, target selesai akhir 2022 dengan nilai emisi antara Rp 100 sampai dengan Rp 120 miliar.

-Melakukan penggantian direksi dan komisaris Perseroan seiring dengan pelaksanaan PM-HMETD.

-Rencana pengalihan saham dari Pemegang Saham Pengendali (PSP) lama kepada PSP baru akibat PM-HMETD.

-Perubahan bidang usaha menjadi Investment Holding 

Rencana tersebut akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Agustus 2022. Adapun BEI suspensi saham LAPD sejak 2020 karena kondisi perseroan yang tidak bukukan pendapatan sejak 31 Maret 2022.

Pemegang saham perseroan per 31 Mei 2022 berdasarkan data RTI antara lain Laymand Holdings sebesar 30,26 persen, PT Intiputera Bumitirta sebesar 19,17 persen, Keraton Investment Ltd sebesar 12,81 persen. Kemudian Nany Indrawaty sebesar 8,13 persen, Leo Andyanto sebesar 5,73 persen dan masyarakat sebesar 23,90 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya