Atlas Resources Rampungkan Private Placement Rp 75 Miliar

PT Atlas Resources Tbk (ARII) telah eksekusi private placement pada 15 September 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Sep 2022, 08:50 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2022, 08:24 WIB
Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Atlas Resources Tbk (ARII) telah merealisasikan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau private placement pada 15 September 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (26/9/2022), private placement PT Atlas Resources Tbk telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 19 Juli 2022.

Perseroan mendapatkan persetujuan menerbitkan 300 juta saham atau 9,56 persen dari total saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Harga private placement tersebut Rp 250 per saham. Dengan demikian, perseroan raup Rp 75 miliar dari private placement tersebut.

Adapun investor yang serap private placement itu antara lain PT Sumber Daya Kumala sebesar 145 juta saham ARII dan PT Infra Alpha Energi serap 155 juta saham ARII. Perseroan telah menerbitkan saham dan telah dilakukan pencatatan dalam daftar pemegang saham yang diadministrasikan oleh Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom. “Seluruh saham baru tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 September 2022,” tulis perseroan.

Perseroan menyatakan dengan ada sejumlah saham baru yang dikeluarkan dalam rangka private placement, bagi pemegang saham perseroan akan mengalami penurunan atau dilusi persentase kepemilikan saham secara proporsional sesuai dengan jumlah saham baru yang dikeluarkan sebanyak-banyaknya 8,74 persen.

“Akan tetapi jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham sebelum dan sesudah penerbitan saham baru tidak mengalami perubahan, sehingga tidak merugikan pemegang saham saat ini. Di sisi lain, struktur permodalan Perseroan menjadi lebih kuat yang pada akhirnya akan menguntungkan bagi para pemegang saham Perseroan,” tulis perseroan.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 23 September 2022, saham ARII melemah 6,4 persen ke posisi Rp 468 per saham. Total volume perdagangan 9.582.900 saham dan nilai transaksi Rp 4,6 miliar. Total volume perdagangan saham 1.791 saham.

Penutupan IHSG pada 23 September 2022

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan saham Jumat, (23/9/2022). Mayoritas sektor saham tertekan.

Mengutip data RTI, IHSG merosot 0,56 persen ke posisi 7.178,58. Indeks LQ45 turun 0,68 persen ke posisi 1.025,63. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Jelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggi 7.219,02 dan terendah 7.172,53.

Sebanyak 268 saham menguat dan 248 saham melemah. 182 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.375.781 kali dengan volume perdagangan 24 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 14,6 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.966.

Sebagian besar sektor saham merosot kecuali indeks sektor saham IDXnonsiklikal naik 0,70 persen dan indeks sektor saham IDXtransportasi bertambah 0,50 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy turun 1,41 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXproperty merosot 1,11 persen, indeks sektor saham IDXindustry turun 0,99 persen, indeks sektor saham IDXtechno merosot 0,71 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal tergelincir 0,33 persen.

Kemudian indeks sektor saham IDXbasic merosot 0,23 persen, indeks sektor saham IDXfinance terpangkas 0,16 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur melemah 0,10 persen, dan indeks sektor saham IDXhealth merosot 0,04 persen.

Bursa Saham Asia pada 23 September 2022

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia Pasifik merosot pada perdagangan Jumat, 23 September 2022 seiring investor mencerna keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve yang agresif dongkrak suku bunga.

Di Australia, indeks ASX 200 turun ke level terendah sejak Juli 2022. Indeks ASX 200 melemah 1,87 persen ke posisi 6.574,70. Indeks Korea Selatan Kospi tersungkur 1,81 persen ke posisi 2.290.

Indeks Hong Kong Hang Seng turun 0,85 persen. Bursa saham China juga tertekan. Indeks Shanghai terpangkas 0,66 persen ke posisi 3.088,25. Indeks Shenzhen susut 0,972 persen ke posisi 11.006,41.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang tergelincir 1,35 persen. Bursa saham Jepang libur.

Di sisi lain, inflasi di Malaysia sesuai harapan. Indeks harga konsumen Singapura naik lebih dari yang diharapkan. Indeks Singapura Straits Times melemah 1,14 persen.

Di wall street, indeks acuan alami koreksi pada hari ketiga berturut-turut seiring kekhawatiran resesi menyusul kenaikan suku bunga the Fed 75 basis poin. Indeks S&P 500 melemah 0,8 persen ke posisi 3.757,99. Indeks Nasdaq merosot 1,4 persen ke posisi 11.066,81. Indeks Dow Jones susut 107,10 poin atau 0,3 persen ke posisi 30.076,68.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya