Adhi Karya Tuntaskan 83 Persen Proyek Konversi Sampah Jadi Listrik di Bantargebang

RDF Plant Bantargebang diharapkan bisa menjadi salah satu solusi dari penumpukan sampah untuk diolah menjadi energi yang bermanfaat.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 12 Okt 2022, 00:18 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2022, 22:12 WIB
Adhi Karya
Ilustrasi Adhi Karya (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) segera merampungkan pembangunan RDF Plant Bantargebang. RDF ini digadang-gadang akan menjadi RDF Plant terbesar di Indonesia, dengan proyeksi bisa menampung dan mengolah sampah hingga 2.000 ton per hari. Fasilitas ini direncanakan selesai pada Desember 2022 dan siap dioperasikan pada 2023.

"Progres pembangunan fisik dari RDF Plant per Oktober 2022 telah mencapai 83 persen. Fasilitas ini direncanakan akan selesai pada Desember 2022 dan siap dioperasikan di tahun 2023,” kata Sekertaris Perusahaan PT Adhi Karya Tbk, Farid Budiyanto dalam keterangan resmi, Selasa (11/10/2022).

RDF Plant Bantargebang diharapkan bisa menjadi salah satu solusi dari penumpukan sampah untuk diolah menjadi energi yang bermanfaat.

Fasilitas ini akan mengubah endapan sampah di TPST Bantargebang menjadi bahan bakar yang mampu menjadi sumber energi layaknya batu bara. Adapun produk yang dihasilkan dari pengolahan RDF ini memiliki nilai kalor yang setara dengan nilai kalor batu bara muda.

Lingkup pekerjaan pembangunan ADHI meliputi, fasilitas pengolahan sampah, fasilitas Landfill Mining sebagai lahan urug zona sampah terdekomposisi, dan bangunan penunjang lainnya, seperti gudang produk, kantor pengelola, area kelistrikan, workshop dan landscape.

"Dengan pengalaman pembangunan ini, ADHI akan terus menangkap peluang konstruksi berbasis lingkungan yang memiliki potensi cukup besar. Mengingat Kementerian ESDM memiliki target energi baru dan terbarukan, hingga 23 persen pada 2025 dan 29 persen pada 2030, seiring dengan kesadaran Pemerintah dan pelaku usaha untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi hijau berbasis lingkungan,” ujar Farid.

Adhi Karya Bangun Infrastruktur Penyediaan Air Bersih di IKN

Titik 0 IKN
Titik Nol IKN Nusantara yang kini disulap menjadi lebih cantik. (foto: Abdul Jalil)

Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) turut terlibat dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), salah satunya melalui pembangunan prasarana penyediaan air baku di Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara. Kalimantan Timur.

Proyek ini merupakan proyek Kerja Sama Operasi (KSO) Adhi Karya dengan Selaras dan Ikhsan dengan total rencana pengambilan debit air baku sebesar 3000 liter per detik.

Pengerjaan proyek hingga kini sudah mencapai 39 persen dengan target rampung pada semester I 2023.

Pembangunan prasarana intake dan jaringan pipa transmisi di Sungai Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara ini merupakan program pengelolaan sumber daya air untuk pemenuhan kebutuhan air bersih di IKN yang berasal dari sungai Sepaku, namun tetap menjaga kelestarian fungsi dan keberlanjutan pemanfaatan SDA serta mengurangi daya rusak air.

Direktur Operasi I Adhi Karya, Suko Widigdo mengatakan, proyek ini akan menyediakan air baku untuk air bersih bagi masyarakat. 

“Proyek ini akan menyediakan air baku untuk air bersih yang merupakan kebutuhan dasar manusia sehari-hari yang harus disediakan pemerintah mulai dari standar pelayanan minimal sampai dengan target pemenuhan kebutuhan air bersih 100 persen di IKN,” ujar Suko dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Kamis, 6 Oktober 2022.

Dalam kesempatan yang sama, Project Manager Adhi Karya, Dyota Wiradhian optimistis pembangunan tepat waktu.

"Proses pembangunan intake Sepaku sejauh ini lancar, masyarakat di sini juga mendukung adanya pembangunan IKN. Kami pun optimis dapat menyelesaikan Proyek dengan baik dan tepat waktu untuk mendukung Pemerintah dalam mensukseskan pembangunan IKN demi Pemerataan Ekonomi,” kata Dyota.

Target Kontrak dari IKN

Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia. (Dok Kementerian PUPR)
Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia. (Dok Kementerian PUPR)

Sebelumnya, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) membidik kontrak senilai Rp 3,5 triliun dari proyek Ibu Kota Negara (IKN) pada 2022.

Hingga 12 September 2022, Direktur Human Capital dan Sistem Adhi Karya Agus Karianto mengatakan perseroan telah mengantongi setengahnya atau sebesar Rp 1,5 triliun.

"Sementara, Rp 1,5 triliun sudah kita dapatkan dari target Rp 3–Rp 3,5 triliun untuk IKN tahun ini,” kata Agus dalam Public Expose Live 2022, Senin, 12 September 2022.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat gelar 19 paket pekerjaan infrastruktur IKN. Dari total itu, perseroan berhasil memperoleh empat paket senilai Rp 1,5 triliun. Rinciannya, ada proyek pembangunan hunian pekerja dengan sistem modular.

Dalam proyek ini, perseroan akan melakukan kerja sama operasional (KSO) dengan BUMN lain, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

"KSO dengan Wijaya Karya modular hunian pekerja. Di mana yang punya saat ini di BUMN karya baru Adhi Karya dan Wijaya Karya,” imbuh Agus.

Kemudian proyek Jembatan Pulau Balang yang akan menghubungkan Balikpapan dengan lokasi IKN. Pada proyek ini, perseroan juga melakukan KSO dengan porsi kontrak yang diperoleh ADHI senilai RP 100 miliar. Selanjutnya, perseroan juga andil dalam proyek pembangunan Jalan Tol IKN Segmen Karangjoang-KKT Karangjoang, dengan porsi kontrak senilai Rp 1,1 triliun.

 

 

Adhi Karya Bidik Dana Rights Issue Rp 3,87 Triliun, Buat Apa Saja?

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mengatakan akan melaksanakan rights issue pada Oktober 2022. Manajemen Adhi Karya menyatakan, dana hasil rights issue itu digunakan untuk perkuat modal dan tidak memakai dana pinjaman perbankan.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XI DPR RI dengan Kementerian Keuangan dan Adhi Karya, Selasa, 13 September 2022, dikutip dari Antara, perseroan juga menyampaikan mengenai pemakaian dana rights issue Rp 3,87 triliun. Perseroan akan memakai dana rights issue untuk pembangunan enam proyek. Proyek tersebut antara lain Proyek Strategis Nasional (PSN) dan tiga proyek non PSN.

Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk menuturkan, dana hasil rights issue Rp 1,98 triliun akan didapatkan dari penyertaan modal negara (PMN) Rp 1,98 triliun dan diharapkan dari publik Rp 1,89 triliun.

Dana tersebut akan menyelesaikan tiga PSN antara lain proyek jalan tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo dengan alokasi PMN Rp 1,4 triliun dan publik Rp 350 miliar.

Entus menuturkan, untuk tol Jogja-Solo sudah mulai mengerjakan karena pembebasan tanah sudah mulai dilakukan. “Untuk mengamankan tanah-tanah yang sudah dibebaskan,” kata dia.

Selanjutnya proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dengan alokasi PMN Rp 390 miliar dan publik Rp 145 miliar. Kemudian proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Karian-Serpong dengan alokasi dari PMN Rp 185 miliar dan publik sebesar Rp 69 miliar.

"SPAM Karian diharapkan selesai tahun ini, sepanjang 45 kilometer dari Karian ke Tangerang Selatan,” tutur dia dikutip Rabu, 14 September 2022.

Dana Rights Issue

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kemudian dana hasil rights issue yang dipakai untuk tiga PSN ini mencapai Rp 1,97 triliun dari alokasi PMN dan Rp 564 miliar dari publik.

Entus mengatakan, dana hasil rights issue juga akan dipakai untuk menyelesaikan pembangunan tiga proyek non PNS yang meliputi proyek fasilitas pengolahan limbah terpadu  (FPLT) Kawasan Limbah Medan dengan alokasi publik Rp 495 miliar.

“Dari lima hektar luas lahan FPLT Medan, baru kami kerjakan 1,5 hektar untuk sebagian pengolahan limbah padat dan cair,” ujar dia.

Lalu proyek jalan tol JORR Elevated Ruas Cikunir-Ulujami, dengan alokasi dari publik Rp 662 miliar, dan proyek preservasi Jalan Lintas Timur, Sumatera Selatan dari alokasi publik Rp 177 miliar.

Entus mengatakan, alokasi dana tersebut menambah kelancaran dari beban jalan tol JORR harus dinaikkan jalannya supaya tidak terlalu padat untuk urai kemacetan.

Adapun dana hasil rights issue yang akan digunakan untuk tiga proyek non PSN mencapai total Rp 1,33 triliun yang berasal dari publik tanpa ada PMN.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya