Jurus Waskita Beton Precast Bidik Pertumbuhan Pendapatan 17 Persen hingga 2027

Menginjak usia ke-8 pada tahun ini, Waskita Beton Precast (WSBP) telah menetapkan rencana perubahan dalam sebuah program All New Transformation.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 17 Okt 2022, 12:49 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2022, 12:49 WIB
Produksi Beton Menuju New Normal di Plant Karawang PT. Waskita Beton Precast
Pekerja menyelesaikan proses pembuatan tetrapod untuk pengaman Pantai Singapura di Plant Karawang PT Waskita Beton Precast, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Era new normal, produksi beton cetak dan pra cetak terus berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menargetkan rata-rata pertumbuhan pendapatan hingga 17 persen per tahun hingga 2027. Target tersebut sejalan dengan upaya transformasi yang kini gencar dilakukan perseroan.

"Manajemen WSBP menargetkan rata-rata pertumbuhan pendapatan usaha (revenue) sebesar 15–17 persen per tahun selama 5 tahun ke depan. Berbagai program transformasi dijalankan tentunya mengutamakan prinsip GRC (Governance, Risk, & Compliance) serta berlandaskan pada budaya AKHLAK perusahaan,” tutur Director of Finance & Risk Management Waskita Beton Precast, Asep Mudzakir dalam keterangan resmi, Senin (17/10/2022).

Menginjak usia ke-8 pada tahun ini, Waskita Beton Precast telah menetapkan rencana perubahan dalam sebuah program All New Transformation yang bercermin dari kondisi saat ini serta tantangan dan peluang ke depan.

Melalui strategi ini, Waskita Beton Precast juga mengukuhkan visi baru perusahaan yaitu menjadi partner terpercaya dalam industri beton terintegrasi, konstruksi, dan modular di Indonesia. Untuk mencapainya, perusahaan memiliki tiga pilar utama yang menjadi kunci yaitu operational excellence, business nourishment, dan technology & digitalization.

Pada 2022, Waskita Beton Precast telah melewati lima milestone penting dalam pemulihan kinerja WSBP yaitu penyelesaian restrukturisasi atas kewajiban senilai Rp 8,9 triliun melalui Homologasi PKPU. Pertumbuhan pendapatan usaha hingga 81 persen pada Juni 2022, mencatatkan ekuitas positif sebesar Rp 2,5 triliun.

"Kami juga berhasil membukukan peningkatan profitabilitas operasional dengan laba bruto Rp 104 miliar dan perolehan nilai kontrak baru sebesar Rp 1,15 triliun. Ini menjadi angin segar bagi kami menuju akhir tahun 2022,” kata Asep.

Ke depan, manajemen optimistis Waskita Beton Precast memiliki potensi katalis positif hingga tahun 2023. Keyakinan itu didukung dengan anggaran infrastruktur pada APBN 2023 yang meningkat 7,75 persen, sinergi intra Grup Waskita, peningkatan pasar retail, market leader industri beton, peningkatan potensi pasar dari proyek BUMN dan Pemerintah seiring dengan kebijakan peningkatan kandungan dalam negeri, dan peluang proyek pembangunan infrastruktur di IKN .

Lolos PKPU, Waskita Beton Precast Bakal Private Placement

Produksi Beton Menuju New Normal di Plant Karawang PT. Waskita Beton Precast
Pekerja menyelesaikan pembuatan spun pile atau tiang pancang di Plant Karawang PT Waskita Beton Precast, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Untuk tetap menciptakan inovasi dan meningkatkan kualitas produk menuju new normal Waskita Beton Precast menjalankan protokol kesehatan. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Sebelumnya, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) akan menggelar aksi penerbitan saham baru. Aksi itu merupakan bagian dari implementasi perjanjian perdamaian atas penyelesaian utang perseroan. Diperkirakan, penerbitan saham baru akan terlaksana 2023.

"Mungkin aksi korporasi baru akan terealisasi tahun depan. Ini bagian dari implementasi hasil perjanjian homologasi di mana kami akan melakukan penerbitan saham baru untuk konversi utang kreditur menjadi equity dan penerbitan OWK," kata direktur PT Waskita Beton Precast Tbk, Asep Mudzakir dalam konferensi pers paparan publik, Rabu (5/10/2022).

Saat dikonfirmasi Liputan6.com, manajemen perseroan menerangkan jika aksi penerbitan saham baru dilakukan tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement. Setali dengan rencana tersebut, perseroan tengah menanti salinan putusan Mahkamah Agung yang menolak kasasi dari kreditur perseroan.

 

Selanjutnya

Produksi Beton Menuju New Normal di Plant Karawang PT. Waskita Beton Precast
Pekerja merangkai baja untuk pembuatan spun pile atau tiang pancang di Plant Karawang PT Waskita Beton Precast, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Masa pandemi Covid-19, Waskita Beton Precast melaksanakan rapid test berkala agar tetap menjalankan kualitas produk. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

"Setelah inkracht WSBP, nantinya akan ada implementasi perjanjian perdamaian atas penyelesaian utang vendor melalui skema Private Placement Non HMETD (Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu),” tulis manajemen dalam pesan singkat.

Kendati begitu, perseroan pro aktif untuk meminta agar salinan putusan itu segera didapat. Selain untuk proses homologasi, salinan putusan MA juga diperlukan untuk memenuhi persyaratan Bursa efek Indonesia (BEI) pembukaan suspensi saham WSBP.

Masih Hitung Saham yang akan Diterbitkan

"Saat ini kita masih dalam proses kalkulasi (untuk saham yang akan diterbitkan), karena pasca di-inkracht kita masih ada proses finalisasi terkait utang kreditur. Jadi ini belum bisa kita share sekarang,” imbuh Asep.

Rencananya, rights issue akan dilakukan maksimal enam bulan pasca putusan inkracht, atau setidaknya sampai dengan lembar saham diterima oleh vendor yang dikonversikan ke ekuitas.

Waskita Beton Kantongi Kontrak Baru Rp 1,15 Triliun hingga Kuartal III 2022

Produksi Beton Menuju New Normal di Plant Karawang PT. Waskita Beton Precast
Pekerja merangkai baja untuk PC-I Girder di Plant Karawang PT Waskita Beton Precast, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Anak usaha PT Waskita Karya yang mampu memproduksi 450 ribu ton per tahun mewajibkan pekerja dan pegawai kenakan masker dengan kebijakan new normal. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Sebelumnya, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencatatkan raihan kontrak Rp 1,15 triliun hingga kuartal III 2022. Raihan itu naik 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sekretaris Perusahaan  PT Waskita Beton Precast Tbk, Fandy Dewanto mengatakan, mayoritas kontrak baru itu berasal dari proyek internal Waskita Grup. Dari sisi winning rate perseroan hingga kuartal III tahun ini juga naik menjadi Rp 58 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 52 persen.

"Secara yoy nilai kontrak Waskita meningkat sekitar 4 persen. Di mana pada September tahun lalu kami menciptakan nilai kontrak Rp 1,11 triliun, smentara tahun ini kami mencatatkan nilai kontrak Rp 1,15 triliun,” kata Fandy dalam konferensi pers paparan publik perseroan, Rabu (5/10/2022).

Lebih rinci, proyek internal Waskita Grup andil 76 persen dari sisi segmen pasarnya, sedangkan 24 persen lainnya disumbang dari eksternal. Berdasarkan lini bisnisnya, sebesar 53 persen berupa precast, 26 persen jasa konstruksi, dan 21 persen readymix. 

Sementara berdasarkan pelanggan, mayoritas atau sebesar 85 persen berasal dari Badan Usaha Milik Negara (UMN) dan 15 persen dari swasta.

"Jadi tahun ini kami masih menjadi vendor prioritas, dan mayoritas dari kapasitas produksi kami digunakan untuk mendukung proyek Waskita Karya,” imbuh Fandy.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya