Unilever Indonesia Tebar Dividen Interim 2022 Rp 69 per Saham, Cek Jadwalnya

Unilever Indonesia (UNVR) telah mendapatkan persetujuan dewan komisaris pada 18 November 2022 untuk membagikan dividen interim 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Nov 2022, 16:52 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2022, 16:52 WIB
Ilustrasi Unilever Indonesia (unilever.co.id)
Ilustrasi Unilever Indonesia (unilever.co.id)

Liputan6.com, Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membagikan dividen interim tunai 2022 sebesar Rp 2,63 triliun.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/11/2022), pembagian dividen interim tersebut setara Rp 69 per saham. Unilever Indonesia telah mendapatkan persetujuan dewan komisaris pada 18 November 2022 untuk membagikan dividen interim 2022.

Adapun pertimbangan pembagian dividen interim 2022 berdasarkan data keuangan per 30 Juni 2022 antara lain laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 3,42 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 4,37 triliun, dan total ekuitas sebesar Rp 4,56 triliun.

Berikut jadwal pembagian dividen interim 2022:

-Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 29 November 2022

-Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 30 November 2022

-Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 1 Desember 2022

-Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 2 Desember 2022

-Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai pada 1 Desember 2022 pukul 16.00

-Tanggal pembayaran dividen pada 15 Desember 2022

Pada penutupan perdagangan Senin, 21 November 2022, saham UNVR melemah 1,94 persen ke posisi Rp 4.550 per saham.

Saham UNVR dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 4.630 per saham. Saham UNVR berada di level tertinggi Rp 4.630 dan terendah Rp 4.550 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.709 kali dengan volume perdagangan 165.263 saham. Nilai transaksi Rp 75,4 miliar.

Penjualan Unilever Indonesia Sentuh Rp 31,54 Triliun hingga September 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengumumkan kinerja keuangan perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2022. Pada periode tersebut, perseroan berhasil mengantongi penjualan bersih Rp 31,54 triliun, naik 5,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 30,03 triliun.

Bersamaan dengan itu, harga pokok penjualan naik menjadi Rp 15,69 triliun dari Rp 14,94 triliun pada September 2021. Sehingga laba bruto turun menjadi Rp 14,95 triliun dibanding posisi September 2021 sebesar Rp 15,09 triliun.

Mengutip laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (27/10/2022), perseroan mencatatkan beban pemasaran dan penjualan sebesar Rp 6,41 triliun, beban umum dan administrasi Rp 2,52 triliun, dan penghasilan lain-lain Rp 3,46 miliar.

Dari rincian ini, perseroan memperoleh laba usaha sebesar Rp 6,02 triliun. Pada periode ini, perseroan juga menyatakan penghasilan keuangan per September 2022 sebesar Rp 7,34 miliar dan biaya keuangan Rp 59,09 miliar. Setelah dikurangi pajak penghasilan, perseroan berhasil mengukuhkan laba sebesar Rp 4,61 triliun, naik 5,31 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,38 triliun.

Dari sisi aset Unilever Indonesiasampai dengan September 2022 tercatat sebesar Rp 20,24 triliun, naik dari posisi akhir tahun lalu senilai Rp 19,08 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 89,35 triliun dan aset tidak lancar Rp 10,89 triliun.

Liabilitas sampai dengan September 2022 tercatat sebesar Rp 14,51 triliun, turun dibanding posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 14,75 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 12,35 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 2,16 triliun. Sementara ekuitas hingga September 2022 naik menjadi Rp 5,73 triliun dari Rp 4,32 triliun pada Desember 2021.

 

Jurus Unilever Indonesia Hadapi Inflasi

Unilever Bakal Hilangkan Kata Normal untuk Menyebut Tipe Rambut dan Kulit pada Kemasan
Kantor pusat Unilever Indonesia. (dok. Unilever Indonesia)

Sebelumnya, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengantisipasi potensi kenaikan harga komoditas dan bahan baku di tengah inflasi global. Diakui, kondisi itu turut berimbas pada perseroan.

Meski begitu, Direktur Customer Operation PT Unilever Indonesia Tbk, Enny Hartati Sampurno mengatakan, perseroan masih mampu mencatatkan profitabilitas hingga paruh pertama pada 2022. Dia menilai, hal itu ditunjang oleh sejumlah strategi yang dijalankan perseroan.

"Jadi di semester I ini memang cost inflasi dari material itu sangat tinggi. Tapi profitabilitas Unilever Indonesia masih bisa kita maintenance. Hal itu ditunjang oleh beberapa hal. Pertama kita mengadakan press increase to cover the material price inflation. yang kedua cost saving," kata dia dalam paparan kinerja perseroan, Selasa (26/7/2022).

Pada semester I 2022, perseroan melakukan cost saving cukup signifikan hingga 7 persen dari total pengeluaran. Sehingga dampak inflasi masih dapat dimitigasi, hingga perseroan berhasil membukukan laba.

Meski begitu, perseroan masih harus bersiap diri untuk paruh kedua tahun ini yang tak kalah menantang. Perseroan akan mengamati situasi makro ekonomi, sembari masih mengimplementasikan cost saving yang terbukti berhasil untuk efisiensi kinerja perseroan.

"Kuncinya adalah wait and see, bagaimana impact high inflation ini ke consumer purchasing power. Tapi yang akan dilakukan oleh Unilever tetap sama, nomor satu adalah cost saving program,” kata dia.

Selain itu, perseroan juga akan memaksimalkan availability dari produk kemasan sachet yang menawarkan harga lebih murah. Sehingga Jika terjadi penurunan daya beli atau downgrading, konsumen masih akan tetap menggunakan produk Unilever.

 

Strategi Unilever Indonesia Usai Angkat Presiden Komisaris Baru

RUPSLB PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Kamis, 28 Juli 2022 (Foto: PT Unilever Indonesia Tbk)
RUPSLB PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Kamis, 28 Juli 2022 (Foto: PT Unilever Indonesia Tbk)

PT Unilever Indonesia Tbk (Perseroan) mengesahkan penunjukan Sanjiv Mehta sebagai Presiden Komisaris  Perseroan efektif dalam Rapat Umum  Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis, 28 Juli 2022. 

Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk, Ira Noviarti menyampaikan, rapat secara  resmi mengesahkan Sanjiv Mehta sebagai Presiden Komisaris Unilever Indonesia menggantikan Hemant Bakshi  yang akan mengemban posisi baru di Unilever global.

Sanjiv Mehta memiliki rekam jejak yang kuat di  berbagai posisi kepemimpinan, termasuk sebagai Chief Executive Officer and Managing Director,  Hindustan Unilever (HUL) dan President South Asia Unilever. 

Dia menuturkan, Perseroan percaya dengan  berbekal pengalaman, prestasi, dan ide visioner yang dimilikinya, serta pemahaman bisnis yang  mendalam, Sanjiv akan membawa kontribusi yang signifikan dalam peran barunya bersama Dewan  Komisioner untuk mengawasi perencanaan dan eksekusi strategi bagi pertumbuhan kinerja dan  kemajuan Unilever Indonesia serta memberikan nasihat dan masukan kepada Direksi.

"Dalam kesempatan ini, Perseroan juga menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya atas dedikasi  Hemant Bakshi kepada Unilever Indonesia. Selama kepemimpinan Hemant Bakshi sebagai Presiden  Komisaris, beliau telah membimbing dan memberikan begitu banyak kontribusi berharga bagi  perencanaan dan eksekusi strategi bisnis Perseroan”, kata Ira dalam keterangan resminya, ditulis Senin (1/8/2022).

Sanjiv Mehta pertama kali bergabung di Unilever sekitar 30 tahun yang lalu, memiliki rekam  jejak yang sangat kuat di berbagai posisi kepemimpinan.

Sederet prestasi telah dicatatkan dan juga  berbagai penghargaan bergengsi di India telah diraih HUL di bawah kepemimpinan Sanjiv Mehta,  di antaranya: ‘Company of the Year' dan 'Corporate Citizen of the Year' dari Economic Times.  

Sebelumnya Sanjiv Mehta juga pernah memimpin Unilever North Africa and Middle East dan Unilever  Philippines Inc.  

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya